Rabu, 21 Mei 2025 10:01 WIB - Dilihat: 749
Palangka Raya – Seputarkalimantan.id
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan oleh Pemerintah Pusat resmi berjalan di SDN 1 Menteng Kota Palangka Raya sejak beberapa hari lalu. Dalam tiga hari pelaksanaannya, program ini disambut dengan antusiasme tinggi dari para siswa, bahkan memunculkan harapan agar program ini berlangsung dalam jangka panjang.
Kepala SDN 1 Menteng, Bapak Denie, S.Pd., M.Pd., mengungkapkan bahwa siswa sangat senang dengan adanya makan gratis di sekolah. “Malah ada yang bertanya, kenapa tidak dari dulu kita dapat makan seperti ini,” ujarnya dengan tersenyum.
Alur Pelaksanaan Terstruktur dan Tertib
Untuk memastikan program berjalan lancar, pihak sekolah telah membentuk tim pelaksana yang bertugas menerima dan mendistribusikan makanan ke siswa. Makanan yang dipasok oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tiba di sekolah antara pukul 07.00 hingga 08.00 pagi dan ditampung terlebih dahulu di ruang transit. Setelah dikelompokkan sesuai jumlah siswa tiap kelas, makanan kemudian diserahkan ke guru kelas untuk dibagikan langsung kepada siswa.
“Setelah siswa selesai makan, tempat makanan dikumpulkan kembali dan dikembalikan ke penyedia makanan melalui ruang transit,” jelas Denie, Rabu (21/5/2025)
Seluruh Siswa Jadi Penerima Manfaat
Program MBG ini mencakup seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6. Total ada 342 siswa SDN 1 Menteng yang menerima manfaat makan bergizi gratis setiap harinya.
Terkait kualitas makanan, Denie menyebut bahwa penyedia makanan telah memastikan kandungan gizinya memenuhi 30% dari kebutuhan harian anak, sesuai standar yang ditetapkan Badan Gizi Nasional. “Dari pantauan kami, kualitas menu yang diberikan sudah sesuai dengan kriteria tersebut,” katanya.
Peran Sekolah dan Orang Tua
Meskipun proses memasak dan pengemasan ditangani langsung oleh pihak penyedia makanan, sekolah tetap aktif berkontribusi dalam distribusi dan penataan teknis. Bahkan, untuk kelas-kelas rendah, guru bekerja sama dengan paguyuban orang tua siswa dalam membagikan makanan ke anak-anak.
“Sekolah juga menyiapkan ruang transit makanan serta keranjang khusus untuk masing-masing kelas,” tambah Denie.
Dampak Positif Mulai Terasa
Efek positif dari program ini pun mulai terlihat. Siswa lebih semangat datang ke sekolah dan menunjukkan sikap disiplin menunggu di kelas. Bahkan waktu istirahat yang semula hanya 15 menit kini ditambah menjadi 25 menit demi memberi ruang bagi aktivitas makan tanpa mengganggu waktu belajar.
Komentar positif juga datang dari salah satu siswa, Naura Sabila, siswi kelas 4B. Ia mengaku sangat senang bisa makan bersama teman-temannya di kelas.
“Aku senang banget ada makanan gratis. Rasanya enak dan aku jadi semangat ke sekolah setiap pagi,” ujar Naura sambil tersenyum malu.
Bahkan, menurut pihak sekolah, beberapa orang tua siswa juga mengusulkan agar porsi makanan ditambah, termasuk tambahan minuman untuk mendampingi makan.
Harapan Berkelanjutan
Denie berharap program ini dapat terus berlanjut dengan dukungan lebih besar. “Sampai hari ini program berjalan lancar. Kami tentu berharap ini bisa menjadi budaya baru di sekolah: makan bergizi, belajar lebih semangat,” tutupnya.
(A1)