Senin, 12 Mei 2025 06:38 WIB - Dilihat: 935
Palangka Raya – Seputarkalimantan.id
Tiga hari penuh harap dan kecemasan akhirnya berakhir duka. Muhammad Akbar (20), pemuda asal Menteng XXI, Palangka Raya yang dilaporkan tenggelam di Sungai Kahayan sejak Sabtu lalu, akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, Senin (12/5/2025) sore.
Tim SAR gabungan yang bekerja siang malam tanpa kenal lelah, berhasil menemukan jasad Akbar dalam kondisi mengapung dan tersangkut di batang kayu, sekitar 500 meter dari lokasi perahu nahas yang karam dan menenggelamkannya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palangka Raya, Ketut Alit Supartana, melalui Kasi Operasi Maulana Abdilah, mengungkapkan bahwa pencarian dilakukan dengan berbagai metode — dari penggunaan drone thermal hingga penyisiran manual oleh BPBD, TNI-Polri, dan relawan. Namun, derasnya arus Sungai Kahayan dan keruhnya air menjadi tantangan besar dalam misi ini.
“Sore ini kami akhirnya berhasil menemukan korban. Ketika kami meraba di antara batang-batang kayu, kaki korban tersentuh. Ternyata benar, jasadnya tersangkut di sana,” tutur Maulana, menahan haru.
Tim SAR bahkan tak bisa menyelam karena visibilitas air yang buruk. Kendati demikian, mereka tetap menyisir area sekitar Last Known Position (LKP) menggunakan rawai. Hari itu, radius pencarian diperluas hingga 4,5 kilometer, menyusuri aliran sungai hingga ke terusan. Dan upaya itu membuahkan hasil.
“Alhamdulillah, korban akhirnya ditemukan,” katanya.
Jasad Muhammad Akbar langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit sebelum diserahkan kepada keluarga yang telah menanti dengan hati penuh doa sejak hari pertama kejadian.
Kisah tragis ini bermula pada Sabtu sore (10/5/2025), saat Akbar dan empat sahabatnya memutuskan memancing di Sungai Kahayan. Petaka datang tiba-tiba. Perahu yang mereka tumpangi karam usai dihantam gelombang. Empat pemuda berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tepian, namun tidak dengan Akbar.
“Kami sempat saling bantu, tapi tangan Akbar terlepas… dia hilang ditelan arus,” kenang Syahrudin, salah satu korban selamat yang masih terpukul.
Tragedi ini menjadi pengingat betapa ganas dan tak terduganya alam. Satu nyawa muda kembali ke pangkuan-Nya, menyisakan duka yang dalam bagi keluarga, sahabat, dan kota Palangka Raya.
(Red)