Senin, 28 April 2025 01:00 WIB - Dilihat: 308
Palangka Raya – Seputarkalimantan.id
Suasana tenang di kawasan Jalan AMD, Kelurahan Petuk Katimpun, Kecamatan Jekan Raya, mendadak gempar. Seorang ibu rumah tangga berinisial Nu (42) ditemukan meninggal dunia di sebuah rumah warga, Minggu (27/4/2025) sore.
Nu, yang diketahui berdomisili di Jalan Hiu Putih, Kelurahan Bukit Tunggal, sebelumnya datang seorang diri ke rumah seorang warga bernama Payetno, Sabtu (26/4) malam. Ia meminta izin untuk menumpang tinggal, tanpa ada yang menyangka itu akan menjadi malam terakhir dalam hidupnya.
Pagi harinya, Payetno melanjutkan pekerjaannya membersihkan lahan di belakang rumah. Sekitar pukul 15.00 WIB, ia masih sempat melihat Nu berbincang dengan seorang pria bernama Jhon. Namun, hanya berselang sekitar 30 menit, saat ia kembali ke dalam rumah, pemandangan pilu menyambutnya — Nu tergeletak tak bernyawa di lantai.
Dengan panik, Payetno segera melapor kepada Ketua RT setempat, yang kemudian meneruskan informasi tersebut ke pihak kepolisian. Personel Polresta Palangka Raya dari Unit SPKT III bersama tim medis pun bergerak cepat menuju lokasi.
Jenazah korban dievakuasi menggunakan ambulans Lazismu menuju ruang Kamboja RSUD Doris Sylvanus untuk dilakukan visum. Hasil pemeriksaan medis sementara memastikan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Menurut hasil pemeriksaan awal, tidak ada indikasi kekerasan fisik,” ungkap Kanit SPKT III, Aipda Kodrat Sumaksono, mewakili Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Dedy Supriadi, S.I.K., M.H., Senin (28/4/2025).
Setelah seluruh proses visum rampung, jenazah Nu diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan.
Kepolisian menyatakan telah melakukan olah tempat kejadian perkara, memeriksa saksi-saksi, membuat laporan resmi, serta meminta visum untuk memastikan penyebab pasti kematian.
Polresta Palangka Raya mengingatkan warga untuk selalu peka terhadap kondisi sekitar, dan tidak ragu melapor jika menemukan kejadian yang mencurigakan.
Sebuah tragedi sunyi yang menjadi pengingat, bahwa hidup bisa berakhir dalam sekejap, bahkan di tempat yang dianggap aman.
(A1)
Sumber : Hms Polresta Praya