Jumat, 25 April 2025 12:17 WIB - Dilihat: 407
Jakarta – Seputarkalimantan.id
Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengungkap adanya dugaan kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer – Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) tahun 2025. Laporan dari masyarakat yang disertai dokumen yang diduga soal ujian, viral di media sosial dan memicu keprihatinan luas.
Dalam pernyataan resminya, Panitia SNPMB menegaskan bahwa pihaknya sangat menyesalkan dan mengutuk segala bentuk kecurangan. Praktik semacam itu dinilai mencederai prinsip keadilan, integritas, dan kejujuran yang menjadi dasar seleksi masuk perguruan tinggi negeri.
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia SNPMB 2025, Eduart Wolok, menegaskan bahwa soal-soal yang beredar bukan merupakan “bocoran” dari dalam sistem, melainkan hasil rekaman ilegal yang dilakukan oleh oknum peserta pada sesi pertama hari pertama UTBK. Yang mengejutkan, peserta tersebut menggunakan alat bantu elektronik tersembunyi yang tidak terdeteksi oleh metal detector.
“Modus baru yang kami temukan antara lain berupa kamera tersembunyi di behel gigi, kuku palsu, ikat pinggang, hingga kancing baju,” ungkap Eduart Wolok. “Semua perangkat itu digunakan untuk merekam soal ujian secara diam-diam.”
Kasus ini saat ini tengah dalam proses verifikasi dan investigasi lebih lanjut, melibatkan berbagai pihak. Sebagai respons cepat, Dirinya sebagai Penanggung Jawab Panitia SNPMB telah menginstruksikan seluruh penanggung jawab Pusat UTBK untuk memperketat pemeriksaan dan pengawasan selama ujian berlangsung.
Langkah-langkah preventif dan korektif pun tengah dilakukan. Di antaranya pendataan akun peserta yang mencurigakan melalui analisis rekaman CCTV dan log aktivitas sistem, serta pemanggilan pihak-pihak terkait, baik dari dalam maupun luar.
Ia juga sebagai Ketua Umum Penanggung Jawab menegaskan akan memberikan sanksi tegas kepada peserta yang terbukti curang. Sanksi tersebut meliputi pembatalan hasil UTBK 2025, diskualifikasi permanen dari seluruh jalur seleksi masuk PTN, hingga pelaporan kepada institusi pendidikan asal peserta. Tak hanya itu, sanksi juga akan diberlakukan jika ditemukan keterlibatan pihak internal.
Meski kasus ini sempat menimbulkan keresahan,Panitia SNPMB menegaskan bahwa proses seleksi akan tetap berlangsung secara adil dan transparan. Panitia juga mengimbau seluruh peserta untuk tetap menjaga kejujuran dan sportivitas.
“Kami mengapresiasi masyarakat yang telah berani melapor. Mari bersama-sama kita jaga integritas seleksi nasional ini,” tutup Eduart Wolok.
Masyarakat yang memiliki informasi terkait kecurangan dalam seleksi dapat menyampaikannya melalui kanal resmi SNPMB atau Unit Layanan Terpadu (ULT) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
(A1/Rls)