Selasa, 10 Juni 2025 07:16 WIB - Dilihat: 1468
KATINGAN — Seputarkalimantan.id
Langit mendung menyelimuti Desa Hampalit, Kecamatan Katingan Hilir, Senin malam (9/6/2025). Suasana duka menyelimuti sebuah rumah sederhana, tempat keluarga kecil berduka atas kehilangan yang begitu menyayat hati. Di tengah isak tangis dan pelukan duka, langkah tegas dan penuh empati Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, memasuki rumah duka. Bukan sekadar kunjungan, melainkan ungkapan hati seorang pemimpin yang hadir untuk rakyatnya di saat paling sulit.
Pagi hari sebelumnya, sekitar pukul 07.30 WIB, tragedi memilukan terjadi di Km 18 Kereng Pangi. Sebuah sepeda motor yang ditumpangi satu keluarga kecil dihantam dump truk kontainer. Dalam sekejap, nyawa seorang ibu dan bayi meregang di tempat kejadian. Sang ayah kini masih berjuang untuk pulih dari luka-luka yang dideritanya.
Tak menunggu esok, Gubernur Agustiar Sabran yang baru saja kembali dari kunjungan kerja di wilayah barat Kalteng memutuskan untuk langsung menuju rumah duka. Dengan mata berkaca dan suara berat menahan haru, Gubernur menyampaikan belasungkawa langsung kepada keluarga korban. Ia menyerahkan bantuan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
“Saya menyampaikan duka mendalam atas musibah ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan menghadapi cobaan ini,” ujar Gubernur Agustiar dengan nada tulus dan penuh empati.
Namun duka ini tak dibiarkan berlarut tanpa sikap tegas. Di hadapan awak media dan masyarakat yang hadir, Gubernur meminta Kapolres Katingan agar mengusut tuntas kejadian ini. Ia menekankan pentingnya penegakan hukum terhadap pengemudi truk, termasuk tes urine dan pemeriksaan menyeluruh.
“Saya minta proses hukum dilakukan tegas. Ini bukan semata kecelakaan, tapi soal keselamatan nyawa manusia. Keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Tak berhenti di situ, Gubernur juga mendesak Balai Jalan Pemerintah Pusat untuk segera turun tangan. Ia menuntut langkah cepat dalam memperbaiki kerusakan jalan yang selama ini menjadi titik rawan kecelakaan. Menurutnya, tragedi seperti ini tidak boleh lagi terulang hanya karena kelalaian perawatan infrastruktur.
Kehadiran Gubernur Agustiar Sabran di tengah keluarga korban bukan hanya bentuk empati, tetapi juga cermin dari keberpihakan dan kepemimpinan yang tak berjarak. Disambut hangat oleh masyarakat dan keluarga yang tengah berduka, kunjungan itu menjadi simbol bahwa di tengah kesedihan dan kehilangan, masih ada harapan,dan pemimpin yang hadir bukan hanya saat senang, tapi juga dalam gelapnya duka.
(A1)
Sumber : MMc