Sabtu, 19 April 2025 10:06 WIB - Dilihat: 246
Seputarkalimantan.id
Program rumah subsidi khusus wartawan yang digulirkan pemerintah ternyata tak sepenuhnya disambut dengan tangan terbuka. Tiga organisasi jurnalis nasional, yakni Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), dan Pewarta Foto Indonesia (PFI), secara tegas menyatakan penolakan terhadap program tersebut.
Dalam pernyataan sikap bersama, ketiga organisasi ini menilai bahwa program subsidi perumahan yang ditujukan secara khusus kepada wartawan berpotensi mencederai independensi dan integritas profesi jurnalistik.
“Meskipun tujuannya terlihat mulia, namun ketika negara memberikan fasilitas khusus kepada wartawan, maka ada potensi munculnya konflik kepentingan. Jurnalis bisa saja merasa sungkan atau tidak bebas mengkritisi kebijakan pemerintah,” tulis pernyataan yang dikutip dari Kompas.com.
Mereka juga menegaskan bahwa tugas jurnalis adalah mengawasi kekuasaan dan menyuarakan kepentingan publik, bukan menjadi bagian dari penerima fasilitas kekuasaan.
Namun demikian, di daerah seperti Kalimantan Tengah, respons terhadap program ini masih beragam. Beberapa jurnalis menyatakan program ini bisa menjadi angin segar, mengingat persoalan kesejahteraan masih menjadi tantangan utama wartawan daerah. Tak sedikit pula yang masih bingung, apakah program ini akan benar-benar menguntungkan, atau justru menjadi jebakan yang mengikis daya kritis pers.
“Saya pribadi masih pikir-pikir. Di satu sisi ini membantu kami yang belum punya rumah, tapi di sisi lain saya juga paham kekhawatiran teman-teman soal independensi,” ujar Ahmad salah satu jurnalis media lokal di Palangka Raya Sabtu ,(19/4/2025) .
Polemik ini menjadi cerminan bahwa pemerintah perlu lebih hati-hati dalam merancang kebijakan untuk komunitas jurnalis. Dialog terbuka dengan organisasi pers menjadi kunci agar niat baik tidak justru berbalik menjadi kontroversi.(A1)