Kapolri Soroti Transformasi Digital dan Budaya Tertib Lalu Lintas dalam Rakernis Korlantas

Kamis, 12 Juni 2025 06:22 WIB - Dilihat: 15

IMG_20250612_181646

Jakarta – Seputarkalimantan.id

Kepolisian Republik Indonesia menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Korps Lalu Lintas Polri dengan gebrakan besar: peningkatan layanan berbasis digital dan penguatan komitmen terhadap keselamatan pengguna jalan. Acara yang digelar Kamis (12/6) itu dibuka langsung oleh Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., dengan pesan tegas dan penuh harapan.

Dalam sambutannya, Kapolri menekankan bahwa pelayanan Polantas harus makin terasa nyata bagi masyarakat. Operasi-operasi seperti Ketupat, serta layanan sehari-hari, dituntut adaptif dan berbasis teknologi mutakhir.

“Transformasi bukan pilihan lagi, melainkan keharusan. Kita harus terus memperbaiki cara kerja kita dari lapangan hingga sistem pelayanan digital—agar benar-benar memberi manfaat nyata bagi publik,” ucap Kapolri di hadapan jajaran pejabat tinggi Polri dan perwakilan kementerian.

Tak hanya itu, Kapolri juga memberikan penghargaan kepada sejumlah kementerian yang dinilai punya kontribusi penting dalam memajukan sistem lalu lintas nasional. Menurutnya, sinergi lintas sektor menjadi kekuatan utama dalam menciptakan transportasi yang aman dan tertib.

 

Peringatan Tegas dari Kakorlantas: Kecelakaan Jalan Raya Harus Jadi Alarm Bangsa

 

Dalam sesi lanjutan Rakernis, Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., memaparkan fakta yang mengejutkan: sepanjang tahun 2024, lebih dari 26 ribu jiwa kehilangan nyawa akibat kecelakaan lalu lintas. Angka ini disebut sebagai “alarm nasional” yang harus dibunyikan keras-keras agar tak terus diabaikan.

“Keselamatan di jalan bukan hanya urusan Polantas. Ini soal budaya, soal bagaimana kita sebagai bangsa menghargai hidup dan tertib dalam keseharian,” kata Irjen Agus, penuh keprihatinan.

Ia juga memperkenalkan rencana pencanangan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nasional, sebagai bentuk komitmen kolektif dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keselamatan berkendara.

 

Teknologi Dijadikan Senjata Utama, ODOL Jadi Musuh Bersama

 

Sebagai bentuk respons terhadap dinamika zaman, Korlantas terus mengembangkan sistem berbasis digital seperti ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement), EBPKP, hingga ESDC. Inovasi-inovasi ini disebut menjadi ujung tombak dalam mengurai kemacetan, menindak pelanggaran, dan meningkatkan efisiensi pelayanan.

Sementara itu, persoalan klasik namun pelik seperti overdimensi dan overload (ODOL) kembali menjadi sorotan. Irjen Agus menyebut, dari 32 ribu kendaraan yang tercatat, ribuan di antaranya terbukti melanggar aturan dimensi dan beban muatan. Sebagian besar pelanggaran ditemukan di wilayah seperti Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, serta Kalimantan Selatan.

“Tahun ini pendekatan tetap mengedepankan edukasi, namun jangan ragukan ketegasan kami. Penegakan hukum akan berjalan seiring,” tegasnya.

 

Ajak Semua Pihak Terlibat

 

Dalam penutupannya, Irjen Agus menegaskan bahwa tugas besar membangun budaya tertib lalu lintas tidak mungkin dijalankan Polri sendirian. Ia mengajak seluruh elemen bangsa pemerintah, akademisi, pelaku usaha, hingga masyarakat luas untuk ikut terlibat.

“Kita butuh komitmen bersama. Lalu lintas yang aman dan tertib bukan hanya mendukung kehidupan yang lebih baik, tapi juga menggerakkan roda ekonomi nasional,” pungkasnya.

(A1)

 

Sumber : Hms Polda Kltg

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini