Gubernur Agustiar Murka! Truk Bermuatan Lebih Rusak Jalan Rakyat, PBS Siap Dipanggil

Rabu, 28 Mei 2025 08:18 WIB - Dilihat: 402

IMG_20250528_121749

Palangka Raya -Seputarkalimantan.id

Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, akhirnya turun tangan. Dengan langkah tegas dan sorotan mata penuh amarah, ia melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke ruas jalan strategis Palangka Raya–Gunung Mas, Selasa (27/05/2025), dan mendapati kenyataan pahit: truk-truk perusahaan besar swasta (PBS) masih saja nekat melintas dengan muatan berlebih. Over Dimension Over Loading (ODOL) kembali jadi biang kerok kerusakan infrastruktur yang dibangun dari uang rakyat.

Dalam sidaknya, Gubernur Agustiar mendapati sejumlah kendaraan berat dengan muatan melebihi batas maksimal 10 ton. Pemandangan ini membuatnya geram. “Tidak ada ampun bagi pelanggaran tonase! Jalan ini milik rakyat, dibangun dari pajak rakyat, dan tidak boleh dihancurkan oleh ketamakan segelintir perusahaan,” tegas Agustiar dengan suara lantang.

Lebih menyakitkan lagi, banyak kendaraan tersebut bahkan tidak menggunakan pelat Kalimantan Tengah. “Mereka bawa hasil bumi kita, rusak jalan kita, tapi setor pajak ke daerah lain! Ini bentuk ketidakadilan fiskal yang tidak bisa ditoleransi. Semua angkutan yang beroperasi di Kalteng wajib pakai pelat daerah ini!” seru Gubernur penuh emosi.

 

Jalan Rusak, Rakyat Tersiksa

Pemprov Kalteng selama ini telah menggelontorkan anggaran miliaran rupiah untuk membangun dan memperbaiki ruas-ruas vital, termasuk Palangka Raya–Kuala Kurun. Namun, kerja keras itu terus dihancurkan oleh kendaraan ODOL yang melintas saban hari. “Ini pengkhianatan terhadap semangat pembangunan. Kami tidak akan tinggal diam,” katanya.

Sebagai bentuk ketegasan, Agustiar memastikan Pemprov akan memanggil semua PBS yang terbukti melanggar kesepakatan terkait batas maksimal tonase. Panggilan ini bukan basa-basi. “Kami akan ambil tindakan tegas. Tidak peduli seberapa besar perusahaan itu, kalau merusak jalan, akan kami hadapi!” ujarnya.

 

Antara Investasi dan Ketertiban

Gubernur Kalteng juga menegaskan bahwa pihaknya tidak anti terhadap investasi. Namun, investasi harus sejalan dengan kepatuhan terhadap aturan dan tanggung jawab sosial. “Jangan karena mengejar untung, rakyat dikorbankan. Jangan sampai pembangunan yang ditujukan untuk kesejahteraan justru menjadi bencana karena keserakahan. Ini peringatan keras!”

 

Didampingi Bupati Gunung Mas dan Pejabat Provinsi

Sidak ini turut diikuti oleh Bupati Gunung Mas, Jaya S. Monong, serta sejumlah kepala perangkat daerah. Kehadiran mereka menegaskan bahwa isu ini bukan hanya persoalan teknis, tetapi sudah menjadi urusan serius lintas sektor.

Dengan sorotan publik yang kini tajam tertuju ke para pengusaha dan kendaraan mereka, satu hal menjadi jelas: era pembiaran telah berakhir. Gubernur Agustiar Sabran telah menabuh genderang perang terhadap ODOL di Kalimantan Tengah.

(A1)

 

Sumber : Mmc

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini