Rabu, 28 Mei 2025 06:39 WIB - Dilihat: 53
Jakarta – Seputarkalimantan.id
Di sebuah ruang podcast yang hangat namun profesional di Gedung Polri TV, langkah tegap seorang jenderal tampak mencuri perhatian. Dialah Brigjen Pol Dr. Rakhmad Setyadi, Wakapolda Kalimantan Tengah, sosok yang tengah bersiap mengisi ruang-ruang pemikiran publik lewat Podcast Presisi, Rabu (28/5/2025).
Meski disibukkan tugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah seluas Kalimantan Tengah, Brigjen Rakhmad tidak melewatkan kesempatan untuk hadir dan berbagi wawasan. Didampingi Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Erlan Munaji, kehadirannya bukan sekadar formalitas. Ia datang membawa pemikiran, komitmen, dan semangat perubahan.
Podcast yang tayang di kanal YouTube Polri TV itu menjadi ajang refleksi dan pembuktian bahwa Polri sedang bergerak maju—bukan hanya menjaga, tapi juga menginspirasi dan membangun.
“Polri hari ini tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus menjadi bagian dari solusi bangsa ini,” ucap Brigjen Rakhmad, membuka obrolan yang mengalir penuh makna.
Sudah hampir setahun ia menjabat sebagai Wakapolda Kalteng. Dalam kurun waktu itu, banyak tantangan yang dihadapi. Dari dinamika sosial hingga ancaman keamanan yang kompleks. Namun, baginya, semua itu bukan beban—melainkan ladang pengabdian.
Dalam podcast tersebut, Brigjen Rakhmad mengangkat pentingnya Transformasi Polri yang tidak boleh berhenti di jargon. Ia menyambungkannya langsung dengan Asta Cita—delapan misi besar Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menjadi kompas pembangunan nasional.
“Asta Cita itu bukan hanya milik pemerintah pusat. Polri harus mengambil peran aktif. Kita ini pelindung, pengayom, pelayan. Kalau pembangunan tidak aman, semua gagal,” ujarnya tegas namun bersahaja.
Transformasi yang dimaksudnya bukan sekadar perubahan struktur atau sistem kerja internal. Tapi juga menyentuh sisi kemanusiaan: peningkatan SDM, literasi digital, pendekatan humanis, dan sinergi dengan masyarakat.
“Kita tidak sedang bicara kekuasaan, kita bicara pelayanan. Kita ini pelayan rakyat. Itu esensinya,” ucap sang jenderal, suaranya dalam, namun penuh empati.
Salah satu momen mengharukan dalam podcast itu adalah ketika Brigjen Rakhmad menceritakan soal karya bukunya yang berjudul Transformasi Polri dan Asta Cita. Buku ini merupakan hasil refleksi dan riset panjangnya tentang arah kebijakan Polri dalam era baru. Buku tersebut telah ia serahkan kepada Perpustakaan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, sebagai warisan intelektual dan motivasi generasi muda.
“Saya ingin anak-anak muda, mahasiswa, siapa pun yang membaca, bisa terinspirasi. Bisa tahu bahwa Polri juga berpikir, menulis, dan terus belajar,” tuturnya lirih namun penuh harap.
Wawancara itu bukan sekadar bincang ringan. Di balik canda dan tawa, tersimpan kedalaman nilai. Bahwa Polri hari ini tengah bertransformasi menjadi lembaga yang lebih manusiawi, terbuka, dan berpihak pada masa depan rakyat Indonesia.
Podcast ditutup dengan satu kalimat yang patut direnungkan:
“Kalau Polri berubah, masyarakat juga akan percaya. Dan kepercayaan itu, adalah pondasi kita membangun Indonesia Emas.”
Catatan Redaksi:
Brigjen Pol Dr. Rakhmad Setyadi adalah contoh nyata bagaimana kepemimpinan bisa hadir bukan hanya dengan suara tegas dan pangkat, tapi juga dengan gagasan, keikhlasan, dan cinta pada negeri. Semoga lebih banyak pejabat publik seperti beliau, yang bersedia hadir, mendengar, berpikir, dan menginspirasi.
(A1)
Sumber : Hms