Selasa, 1 Juli 2025 09:11 WIB - Dilihat: 41
Palangka Raya – Seputarkalimantan.id
Di tengah berbagai tantangan sosial yang terus berkembang, Kota Palangka Raya membuktikan bahwa kerja keras, kolaborasi lintas sektor, dan kepedulian yang tulus dapat membawa perubahan nyata. Kota ini berhasil meraih peringkat kedua dalam Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Penurunan Stunting tingkat Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2025, dengan skor impresif 96,6 poin.
Capaian ini bukan sekadar angka di atas kertas. Ia adalah refleksi dari ribuan langkah kecil yang dikerjakan bersama: dari tenaga kesehatan di lapangan, kader posyandu yang setia mendata, hingga para orang tua asuh yang membagi kasih sayang kepada anak-anak stunting.
“Dari angka 28 persen di 2023, kita mampu menurunkannya menjadi 19,1 persen di 2024. Ini adalah hasil kerja kolektif, hasil dari strategi berbasis data dan keberpihakan pada kelompok paling rentan: balita, ibu hamil, dan ibu menyusui,” ujar Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, saat menyampaikan paparannya dalam kegiatan penilaian kinerja di Aurila Hotel Palangka Raya, Senin (30/6/2025).
Data Menjadi Senjata, Kasih Sayang Jadi Penjuru
Fairid menuturkan bahwa Pemerintah Kota kini mengembangkan dashboard data mandiri, sebagai kompas dalam menentukan arah intervensi. Dengan data yang presisi, setiap bantuan, setiap program, tidak lagi sekadar proyek, tapi menjadi solusi nyata yang tepat sasaran.
“Kami tidak ingin intervensi yang mubazir. Data adalah fondasi. Tapi hati nurani tetap menjadi nyawanya,” ucap Fairid.
Tak hanya soal gizi dan pengasuhan, akses terhadap air bersih dan rumah layak huni juga menjadi bagian penting dalam strategi komprehensif Pemko. Karena stunting bukan hanya masalah dapur, tetapi juga soal lingkungan yang layak bagi anak untuk tumbuh sehat.
Gerakan Orang Tua Asuh: Bukti Cinta Tak Harus Menunggu Garis Darah
Dalam upaya ini, Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) menjadi poros penggerak yang membedakan Palangka Raya dengan daerah lain. Ratusan anak telah menerima perhatian, dukungan, dan kasih sayang dari figur-figur yang tidak terikat garis keturunan, namun menyambung hati lewat kepedulian.
“Kami ingin membuktikan bahwa kota ini tidak menunggu pusat. Kota ini bisa bergerak dengan kekuatan masyarakatnya sendiri. Dan GENTING adalah buktinya,” tegas Fairid.
Lebih dari Sebuah Peringkat
Meski bangga atas pencapaian ini, Fairid tak ingin euforia mengaburkan tujuan utama. Menurutnya, peringkat hanyalah pengingat, bahwa perjuangan belum usai.
“Prestasi ini bukan puncak, ini batu loncatan. Kami ingin angka stunting turun, ya. Tapi lebih dari itu, kami ingin anak-anak Palangka Raya tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan membawa harapan baru bagi daerah ini,” pungkasnya.
Catatan Redaksi:
Keberhasilan Kota Palangka Raya dalam menurunkan angka stunting adalah kisah tentang harapan dan kerja nyata. Di balik statistik, ada kehidupan yang berubah. Ada anak-anak yang kini bisa tersenyum lebih sehat, dan masa depan yang mulai tampak lebih cerah.
(A1)
Sumber : MCP