Warga Serbu Gerakan Pangan Murah, Bukti Pemerintah Hadir di Tengah Gejolak Harga

Rabu, 16 Juli 2025 12:16 WIB - Dilihat: 33

IMG_20250716_121000

Palangka Raya – Seputarkalimantan.id

Sejak matahari belum tinggi, ratusan warga sudah memadati halaman Gedung Palampang Tarung, Kantor Wali Kota Palangka Raya. Antrean mengular, wajah-wajah penuh harap menyambut hari pertama pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM), Selasa (15/7/2025). Mereka datang bukan untuk sekadar belanja, tapi menjemput harapan bahwa negara masih peduli, dan pemerintah masih hadir.

Selama empat hari, dari 15 hingga 18 Juli 2025, Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan bekerja sama dengan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah menghadirkan berbagai bahan pangan pokok dengan harga jauh di bawah pasaran. Program ini menjadi bagian dari perayaan Hari Jadi ke-68 Kota Palangka Raya dengan pesan yang dalam: ulang tahun kota, adalah juga ulang tahun untuk rakyat.

“Saya senang sekali ada Gerakan Pangan Murah ini, karena harga barangnya murah-murah. Beras dan ikan segar langsung habis,” ujar Siti Ramlah (52), warga Bukit Tunggal, sembari mengangkat kantong belanjanya yang penuh dengan hasil buruannya hari itu.

Beras SPHP bersubsidi dan ikan segar menjadi primadona. Dua komoditas itu diserbu habis tak sampai siang. Para pedagang pun kewalahan melayani derasnya antusiasme masyarakat. Di antara hiruk-pikuk pembeli, terselip senyum-senyum lega bahwa untuk hari ini, kebutuhan dapur tercukupi.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Yusianto, yang turut memantau langsung jalannya GPM, tak bisa menyembunyikan rasa harunya melihat antusiasme warga.

“Ini bukti bahwa program ini sangat dibutuhkan masyarakat. Kami harap warga yang belum sempat datang, jangan khawatir. Masih ada waktu hingga 18 Juli,” ujarnya.

Yusianto juga menegaskan, GPM bukan sekadar kegiatan seremonial. Ini adalah strategi nyata untuk menekan laju inflasi dan menjaga ketahanan pangan masyarakat, khususnya bagi warga ekonomi menengah ke bawah.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap keluarga di Palangka Raya tetap bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga yang manusiawi, tanpa harus berutang atau mengurangi gizi anak-anaknya,” pungkasnya.

Dalam GPM ini tersedia berbagai kebutuhan pokok: beras SPHP bersubsidi, gula pasir, telur ayam ras, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, aneka sayuran, serta ikan patin dan nila segar. Khusus untuk beras subsidi, pembelian dibatasi maksimal 10 kg per kepala keluarga agar distribusi lebih adil.

Di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil, program seperti GPM menjadi bukti bahwa pemerintah kota tidak hanya duduk di balik meja. Mereka turun, mendengar, dan bertindak. Dan di halaman Palampang Tarung pagi itu, harapan rakyat bertemu dengan kepedulian negara.

(A1/Mc)

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

error: Content is protected !!