Tragedi Jalan Rusak Km 18 Katingan: Ibu dan Bayi Tewas, Warga Desak Pemerintah Tak Lagi Tutup Mata

Senin, 9 Juni 2025 10:20 WIB - Dilihat: 1289

IMG_20250609_101658

Katingan – Seputarkalimantan.id

Duka menyelimuti warga Katingan setelah kecelakaan maut terjadi di Km 18 Jalan Tjilik Riwut, Desa Hampalit, Kecamatan Katingan Hilir, pada Senin pagi (9/6) sekitar pukul 07.30 WIB. Peristiwa ini merenggut nyawa seorang ibu dan anak balitanya, setelah sepeda motor yang mereka tumpangi dihantam truk kontainer dari belakang. Suaminya selamat namun mengalami luka-luka.

Informasi awal mengenai kejadian memilukan ini dikutip dari akun Facebook Katingan.update, yang turut mengunggah video dan keterangan insiden. Dalam unggahan tersebut dijelaskan bahwa kecelakaan terjadi di ruas jalan yang sudah lama rusak dan tergenang air ketika musim hujan, membuat pengendara rawan celaka. Korban telah dievakuasi oleh Tim AHT dan kini ditangani Satlantas Polres Katingan.

Tragedi ini memicu gelombang kemarahan dan kekecewaan masyarakat. Banyak netizen menyuarakan keresahan yang selama ini diabaikan oleh pemerintah. Salah satu komentar tajam datang dari Rolie Fitriandy, “Sudah lama jalan ini rusak, dan sudah sering di-posting di media sosial agar pemerintah bisa melihat dan mendengar keluhan masyarakat. Tidak ada gubrisan dari pemerintah dan akhirnya yang ditakuti terjadi dan memakan korban. Setelah memakan korban barulah pemerintah bertindak. Kerja nunggu ada korban jiwa baru bergerak.”

Komentar serupa juga disampaikan oleh Abnk Bebas Bergaul, yang menyarankan agar dibuat jembatan seperti di Tumbang Nusa agar pengendara tidak lagi menerobos genangan banjir. Ia menulis, “Udah tahu sering banjir. Coba dipikirkan bikin jembatan, pendek aja cukup buat lewatin banjir.”

Netizen lainnya, Ayu Amalia, mempertanyakan jalur birokrasi yang seolah lamban dan tidak tanggap. “Mana nih Kades-nya? Sudahkah melaporkan ke Bupati? Dan Bupati ke Gubernur? Lalu Gubernur ke Kementerian? Apakah harus RT yang bertindak duluan?”

Kritik tajam juga datang dari Rino Kurniawan: “Jadi tumbal jalan yang terus dibiarkan rusak,” dan dari Rincia: “Nanti paling diperbaiki tunggu banyak korban. Biasanya kalau viral dulu baru diperbaiki.”

Berbagai komentar ini mencerminkan betapa warga sudah lama kehilangan kepercayaan terhadap mekanisme respons pemerintah terhadap kondisi jalan yang membahayakan. Kondisi jalan Km 18 yang menjadi jalur utama lintas provinsi seharusnya mendapatkan perhatian serius, bukan justru dibiarkan rusak parah hingga memakan korban jiwa.

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintah terkait peristiwa tersebut maupun rencana penanganan jalan rusak tersebut.

Seputarkalimantan.id mengajak seluruh pihak terkait, dari pemerintah desa hingga kementerian pusat, untuk segera turun tangan. Tragedi ini bukan sekadar angka statistik, ini adalah nyawa warga yang seharusnya bisa diselamatkan jika infrastruktur diperhatikan sejak awal.

Kami turut berbelasungkawa atas musibah ini. Semoga almarhumah ibu dan anak mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Semoga pula ini menjadi peringatan terakhir sebelum nyawa kembali menjadi harga dari sebuah jalan rusak yang dibiarkan terlalu lama.

(A1)

 

Sumber : Fb Katingan.update

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini