Sertijab di Tengah Proyek Sawah Rp3 Triliun: Rendy Lesmana Siap atau Terjebak Ekspektasi?

Sabtu, 10 Mei 2025 10:53 WIB - Dilihat: 200

IMG_20250510_224911

Palangka Raya – Seputarkalimantan.id

Di bawah langit Kalimantan Tengah yang mendung, sebuah babak baru dimulai di Aula Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah, Jumat (9/5/2025). Sebuah peralihan kekuasaan yang bukan sekadar formalitas. Ini adalah transisi yang mengandung beban, harapan, dan pertanyaan besar: mampukah Rendy Lesmana, sang Sekda Sukamara yang kini dipercaya Gubernur Agustiar Sabran, membawa sektor pertanian Kalteng melampaui capaian Sunarti, sang legenda delapan tahun terakhir?

Serah terima jabatan itu berlangsung hanya beberapa jam setelah pelantikan pejabat eselon II oleh Gubernur. Namun atmosfernya tak sekadar seremonial. Ada energi, ada pengharapan, tapi juga bayang-bayang prestasi yang tinggi. Sunarti bukan sosok biasa. Di bawah kepemimpinannya, Dinas TPHP mengawal langsung program nasional ketahanan pangan, bertarung dengan alih fungsi lahan, hingga dipercaya mengelola proyek Cetak Sawah Rakyat (CSR) bernilai triliunan rupiah.

“Saya percaya pertanian adalah nyawa pembangunan,” ucap Sunarti dalam pidato pamitnya, suaranya bergetar namun tegas. Ia menyebut luas baku sawah Kalteng telah berkurang 36.000 hektar, tapi perjuangan tak berhenti—dari intensifikasi lahan, distribusi benih unggul, pupuk, hingga teknologi pertanian. Bahkan sejak 2024, program CSR menargetkan 100.000 hektar lahan sawah baru di Kalteng, dengan anggaran Rp3 triliun dari APBN.

Kini, tongkat komando itu berada di tangan Rendy Lesmana.

Pria yang sebelumnya dikenal teknokrat tangguh di Sukamara ini memulai langkahnya dengan satu pernyataan penting: “Pendampingan dari pusat intensif. Tapi tanggung jawab keberhasilan ada di pundak kita.”

Semua mata kini tertuju padanya—akankah ia mampu menjaga, bahkan melampaui warisan besar yang ditinggalkan Sunarti?

Dalam acara serah terima yang dihadiri para pejabat struktural hingga fungsional, suasana haru tak terhindarkan. Namun di balik senyum perpisahan dan ucapan selamat, ada kekhawatiran diam-diam: apakah pergantian ini sebuah awal yang lebih baik, atau justru awal dari ujian berat sektor pertanian di Bumi Tambun Bungai?

Rendy Lesmana, kini giliran Anda menulis sejarah.

(A1)

 

Sumber : MMC

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini