Selasa, 24 Juni 2025 09:35 WIB - Dilihat: 20
Palangka Raya — Seputarkalimantan.id
Enam batang pohon akasia liar menjulang setinggi hampir 25 meter, berdiri diam namun menyimpan ancaman senyap. Letaknya tepat di sisi Jalan Danau Raya, tak jauh dari simpang Jalan Danau Sari. Selama ini, batang-batang tinggi itu menjadi pemandangan sehari-hari warga dan sumber kekhawatiran.
Senin (23/6/2025), kekhawatiran itu diakhiri.
Tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Palangka Raya turun tangan. Sejak pagi, mereka mulai mengevakuasi satu per satu pohon akasia yang berdiameter hampir setengah meter itu. Lokasinya dekat rumah warga dan tempat usaha, membuat operasi ini menjadi misi keselamatan yang tak boleh gagal.
“Kami terima laporan dari warga tentang potensi bahaya pohon ini, terutama saat hujan lebat dan angin kencang. Tak bisa ditunda, tim langsung kami turunkan dengan peralatan lengkap,” ujar Sucipto, Koordinator Lapangan Damkar Kota Palangka Raya.
Proses evakuasi tidak bisa sembarangan. Butuh kehati-hatian tinggi. Satu potong salah, satu arah jatuh meleset, bisa berakibat fatal. Namun hingga sore hari, keenam pohon berhasil ditebang dan diamankan tanpa satu pun insiden.
Warga sekitar yang selama ini hidup dalam bayang-bayang batang akasia raksasa, menyambut evakuasi ini dengan lega. Bagi mereka, suara gergaji mesin bukan lagi gangguan, melainkan pertanda bahwa rasa aman perlahan kembali.
“Kami sangat bersyukur. Pohon itu tinggi sekali, dan setiap kali angin datang, kami selalu waswas. Sekarang alhamdulillah, bisa tidur lebih tenang,” ujar salah satu warga yang rumahnya bersebelahan dengan lokasi pohon.
Sucipto menambahkan bahwa keberadaan pepohonan di lingkungan kota memang penting, tapi harus disertai pengawasan dan perawatan.
“Pohon itu sahabat, tapi bisa jadi musuh kalau dibiarkan liar dan tumbuh tanpa kendali. Kami imbau warga untuk lapor jika ada pohon berisiko tumbang. Lebih baik mencegah daripada menyesal,” pungkasnya.
Enam pohon tumbang hari itu, tapi bukan karena badai. Mereka tumbang karena kewaspadaan, karena kehadiran negara yang sigap menjawab panggilan warganya. Jalan Danau Raya pun kembali bisa dilalui tak hanya dengan kendaraan, tapi juga dengan rasa aman yang telah ditegakkan.
(A1/Mc)