Selasa, 14 Oktober 2025 11:57 WIB - Dilihat: 35
Palangka Raya – Seputarkalimantan.id
Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Leonard S. Ampung, mengingatkan bahwa tantangan pembangunan ekonomi daerah akan semakin berat dalam beberapa tahun ke depan. Pemerintah pusat menargetkan pertumbuhan ekonomi Kalteng mencapai 5,6 persen pada 2025, naik menjadi 6,03 persen pada 2026, dan menembus 7,3 persen pada 2029.
“Target ini bukan hal yang mudah, terutama di tengah berkurangnya kapasitas fiskal daerah akibat efisiensi Transfer ke Daerah,” ujar Leo saat membuka Rapat Koordinasi Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Aula Bapperida Kalteng, Selasa (14/10/2025).
Ia menilai kebijakan efisiensi yang diberlakukan justru lebih terasa sebagai pergeseran anggaran dari daerah ke pusat, sementara pemerintah daerah tetap dituntut mencapai berbagai indikator pembangunan. “Efisiensi hanya berlaku bagi daerah, tapi target tetap tinggi,” tegasnya.
Leo juga menyoroti tantangan Kalteng sebagai Lumbung Pangan Nasional sekaligus Pusat Konservasi Internasional, yang menuntut keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Revisi RTRWP Kalteng yang belum disetujui turut membuat ruang gerak pembangunan masih terbatas.
“Kita menghadapi dilema antara meningkatkan ekonomi lewat sektor ekstraktif dengan menjaga komitmen lingkungan menuju FOLU Net Sink 2030 dan Net Zero Emission 2060,” jelasnya.
Selain itu, Leo menekankan pentingnya mendorong UMKM ke tahap industrialisasi melalui hilirisasi dan pengembangan sektor manufaktur agar mampu menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja yang lebih luas.
Ia menutup arahannya dengan ajakan untuk mengelola potensi fiskal daerah yang mencapai sekitar Rp33,9 triliun secara disiplin dan kolaboratif. “Modal ini harus jadi stimulus nyata bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Rakor ini turut dihadiri unsur Forkopimda, para kepala perangkat daerah, dan instansi vertikal terkait di Kalimantan Tengah.
(A1)