Menakar Peran Polri di Kalimantan Tengah: Antara Pengayoman dan Tantangan Zaman

Sabtu, 28 Juni 2025 01:27 WIB - Dilihat: 432

IMG_20250628_131904

Oleh: Achmad (Jurnalis Seputarkalimantan.id) 

 

Tanggal 1 Juli setiap tahun menjadi momen istimewa bagi Kepolisian Negara Republik Indonesia. Hari lahirnya institusi Bhayangkara menjadi refleksi nasional atas kinerja dan eksistensi Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. Di Kalimantan Tengah, peran itu tak sekadar simbolik tapi dia hadir nyata dalam dinamika sosial, hukum, dan keamanan masyarakat.

 

Kalimantan Tengah, dengan luas wilayah yang membentang dan medan geografis yang menantang, menempatkan aparat kepolisian dalam posisi vital. Dari kawasan perkotaan seperti Palangka Raya hingga pelosok pedalaman di Barito Timur, Kapuas Hulu, atau Gunung Mas, keberadaan polisi sering kali menjadi satu-satunya wajah negara yang hadir di tengah warga.

 

Dari Penegakan Hukum hingga Mediasi Sosial

 

Di tengah kompleksitas masalah mulai dari konflik agraria, pertambangan ilegal, hingga narkoba lintas provinsi peran polisi di Kalteng tak hanya sebatas penegak hukum. Mereka juga menjadi penengah konflik, fasilitator dialog, bahkan pelindung komunitas adat.

 

Patut dicatat, beberapa kasus besar di Kalimantan Tengah dalam beberapa tahun terakhir melibatkan kerja keras jajaran kepolisian: pengungkapan sindikat narkotika lintas Kalimantan, penindakan terhadap tambang ilegal, serta keterlibatan dalam pengamanan sengketa lahan antara warga dan perusahaan besar.

 

Namun, tantangan terbesar Polri hari ini bukan hanya soal kasus kriminal, melainkan bagaimana membangun kepercayaan publik. Di era digital dan keterbukaan informasi, masyarakat semakin kritis. Transparansi, integritas, dan kecepatan dalam merespons pengaduan menjadi kunci utama.

 

Mitra Kritis, Bukan Corong

 

Dalam konteks ini, Seputarkalimantan.id memandang Polri khususnya Polda Kalimantan Tengah dan jajarannya sebagai mitra penting dalam membangun kesadaran hukum masyarakat. Namun demikian, penting kami tegaskan bahwa kemitraan ini bukan berarti media kami menutup mata terhadap kekurangan atau pelanggaran yang mungkin terjadi.

 

Sebagai media independen, kami tetap berkomitmen menjalankan fungsi kontrol sosial secara adil terhadap semua institusi negara, termasuk Polri. Setiap apresiasi yang kami sampaikan selalu berdasar pada konteks dan fakta lapangan, bukan karena keberpihakan buta. Dan jika ada tindakan menyimpang dari aparat, kami tidak akan ragu untuk menyuarakannya secara tegas dan proporsional.

 

Menatap Peran Polri ke Depan

 

Tantangan ke depan termasuk pemilu, perubahan iklim, hingga transformasi digital memerlukan polisi yang adaptif dan berakar pada kearifan lokal. Polisi yang bisa hadir di hati rakyat, bukan hanya dalam razia atau patroli, tapi juga dalam keadilan dan rasa aman.

 

Momentum Hari Bhayangkara sejatinya menjadi pengingat bahwa kepercayaan masyarakat adalah aset utama bagi Polri. Tanggung jawab menjaga hukum dan keamanan bukan hanya tugas negara, tetapi bagian dari hubungan timbal balik antara institusi dan warga yang dilayaninya.

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

error: Content is protected !!