Kamis, 26 Juni 2025 09:33 WIB - Dilihat: 31
Palangka Raya – Seputarkalimantan.id
Dalam hening yang penuh makna, sebuah pesan kuat disampaikan: birokrasi tak cukup hanya dengan aturan dan struktur. Ia butuh jiwa. Ia butuh etika. Ia butuh nilai. Dan itulah yang kembali digelorakan oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Arbert Tombak, saat membuka kegiatan orientasi bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Rabu (25/6/2025), di Swiss-Belhotel Danum.
Di hadapan para abdi negara yang baru menapaki tangga pengabdian, Arbert menegaskan: lima nilai dasar ASN akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen terhadap mutu, dan anti-korupsi bukan sekadar hafalan untuk dibacakan dalam pelatihan. Itu adalah api moralitas yang harus dijaga dalam setiap tindakan, setiap keputusan, dan setiap langkah pelayanan.
“Nilai-nilai ini bukan formalitas. Mereka adalah denyut nadi dari birokrasi yang dipercaya rakyat. Tanpa nilai, jabatan kehilangan makna. Tanpa integritas, pelayanan kehilangan arah,” ucapnya tegas.
Arbert menyampaikan, etika publik bukan sekadar tentang sopan santun, melainkan tentang menjaga kepercayaan. Kepercayaan publik adalah satu-satunya mata uang yang berlaku dalam dunia pemerintahan. Dan itu tidak dibangun dari janji, melainkan dari konsistensi sikap dan tindakan.
“Etika adalah fondasi dari kepercayaan publik. Dan kepercayaan adalah bahan bakar utama untuk membangun pemerintahan yang kuat, terbuka, dan responsif,” ujarnya penuh keyakinan.
Kegiatan orientasi ini, lanjut Arbert, adalah ruang suci untuk menanamkan nilai sejak awal. Bukan sekadar memperkenalkan struktur birokrasi, tapi untuk membangun karakter: ASN yang tangguh, cerdas, dan berkomitmen melayani bukan karena disuruh, tapi karena panggilan jiwa.
“Saya tidak ingin kalian menjadi ASN yang biasa-biasa saja. Jadilah yang luar biasa. Jadilah wajah baru birokrasi yang membawa semangat perubahan, bukan sekadar mengikuti arus,” serunya, membakar semangat hadirin.
Tak lupa, ia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BKPSDM Kota Palangka Raya yang telah menginisiasi kegiatan ini. Baginya, pelatihan seperti ini bukan hanya agenda administratif, tapi bagian dari revolusi senyap yang perlahan tapi pasti, membentuk fondasi pemerintahan yang berintegritas.
“Ini bukan soal seremonial. Ini soal masa depan. PPPK hari ini adalah pemegang estafet reformasi birokrasi. Dan saya percaya, kalian bisa mengemban itu dengan kehormatan dan keikhlasan.”
(A1/Mc)