Selasa, 15 Juli 2025 11:51 WIB - Dilihat: 35
Palangka Raya – Seputarkalimantan.id
Di tengah gegap gempita perayaan Hari Jadi ke-68 Kota Palangka Raya dan Hari Jadi ke-60 Pemerintah Kota Palangka Raya, sebuah festival tak sekadar hadir sebagai hiburan tetapi menjadi panggung perlawanan ekonomi lokal: Lewu Palangka Festival 2025.
Digelar mulai 15 hingga 18 Juli di Gedung Palampang Tarung, festival tahunan ini bukan sekadar pesta budaya. Di balik gelaran pertunjukan seni, lomba, hingga dentuman musik dari panggung artis nasional, terselip napas perjuangan para pelaku UMKM yang terus mencari ruang untuk bertahan dan tumbuh.
“Festival Lewu Palangka kami desain tidak hanya sebagai hiburan masyarakat, tetapi juga sebagai wahana promosi dan pemberdayaan pelaku UMKM,” tegas Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora) Kota Palangka Raya, Iin Hendrayati Indris, Senin (14/7/2025).
Iin menyebut bahwa UMKM bukan hanya urusan dagang, tetapi bagian penting dari denyut ekonomi lokal. Melalui pameran produk, bazar, dan dukungan promosi, para pengrajin, pembuat kuliner tradisional, hingga pelaku industri kreatif lokal diberi ruang sejajar dengan kemeriahan panggung budaya.
Tak berjalan sendiri, Pemkot Palangka Raya juga menggandeng Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah, yang turut mendorong UMKM naik kelas melalui program Pesona Tambun Bungai (PTB). Sinergi ini membuka peluang lebih luas bagi pelaku usaha kecil untuk dikenal, dikurasi, dan bahkan menembus pasar digital nasional.
“Dengan hadirnya pelaku UMKM dalam festival ini, masyarakat bisa mengenal lebih dekat produk-produk unggulan lokal,” tambah Iin.
Festival ini adalah contoh nyata bahwa budaya dan ekonomi bukan dua dunia yang terpisah. Ketika keduanya bersatu dalam harmoni, lahirlah ruang-ruang pemberdayaan yang mengakar, bukan sekadar sementara. Masyarakat yang datang tak hanya menonton pertunjukan, tapi juga mendukung ekonomi sesama warganya sebuah gerakan yang senada dengan semangat Bangga Buatan Indonesia.
Lewu Palangka Festival 2025 bukan sekadar pesta. Ia adalah panggung martabat budaya dan ekonomi rakyat.
(A1/Mc)