Kamis, 10 Juli 2025 07:54 WIB - Dilihat: 25
Palangka Raya – Seputarkalimantan.id
Pembangunan tanpa data ibarat berlayar tanpa kompas. Di tengah dinamika kebijakan yang makin menuntut ketepatan dan transparansi, Pemerintah Kota Palangka Raya menunjukkan keseriusannya menjadikan data sebagai fondasi arah pembangunan daerah.
Hal itu tergambar dalam kegiatan Pembinaan Statistik dan Uji Coba Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) yang digelar Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kota Palangka Raya bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), Rabu (9/7/2025), di Aula Rahan Pumpung Hapakat, Kantor Bapperida.
Lebih dari sekadar pelatihan teknis, kegiatan ini menjadi cermin komitmen kota untuk membangun budaya tata kelola berbasis data. Sekretaris Diskominfo, Normalasari, menggarisbawahi pentingnya statistik sektoral yang andal sebagai dasar pengambilan keputusan publik.
“Kami tidak ingin pembangunan hanya berdasarkan asumsi. Data yang valid adalah kunci agar setiap kebijakan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Di hadapan 28 peserta dari berbagai perangkat daerah, termasuk Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Perikanan yang menjadi lokus uji coba, Normalasari mengajak semua pihak menyadari bahwa pekerjaan rumah statistik bukan hanya milik Diskominfo atau BPS, tetapi tanggung jawab bersama.
Sebagaimana diamanatkan Peraturan BPS Nomor 3 Tahun 2022, Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) bukan sekadar kewajiban administratif. Ia adalah barometer sejauh mana pemerintah daerah mampu menghasilkan, mengelola, dan memanfaatkan data sektoral yang sahih dan relevan.
“Tahun 2026 akan jadi momen krusial. Uji coba tahun ini adalah bentuk keseriusan kami dalam mempersiapkan diri menghadapi penilaian itu,” ujar Normalasari.
Bagi Kota Palangka Raya, peningkatan Indeks Pembangunan Statistik (IPS) bukan hanya mengejar angka. Itu adalah ikhtiar menuju pemerintahan yang lebih terbuka, bertanggung jawab, dan berpihak pada kebutuhan nyata masyarakat.
Kegiatan ini juga menegaskan peran strategis BPS Kota Palangka Raya bukan hanya sebagai lembaga statistik, tapi sebagai mitra pembina. Narasumber dari BPS turut membimbing peserta memahami indikator EPSS, menyusun data dukung, hingga membangun sistem dokumentasi yang terstandar.
“Kadang, tantangan bukan pada ketersediaan data, tapi bagaimana data itu dikelola, dimaknai, dan disampaikan dengan benar,” ujar salah satu narasumber dari BPS.
Data seringkali tak tampak, tak berbunyi, dan luput dari sorotan. Tapi darinya, peta jalan pembangunan bisa disusun. Dengan pembinaan ini, Pemerintah Kota Palangka Raya tak hanya menggenapi kewajiban, tapi juga menanam benih tata kelola yang lebih bijak, presisi, dan terukur.
Karena di balik angka-angka itu, ada potret nyata kehidupan masyarakat yang berharap tak hanya didengar, tapi juga dipahami dan dilayani dengan lebih baik.
(A1/Mc)