Kenal Pamit Kajati Kalteng: Gubernur Agustiar Tegaskan Soliditas Lintas Institusi Demi Rakyat

Sabtu, 19 Juli 2025 10:23 WIB - Dilihat: 201

IMG_20250719_111720

Palangka Raya – Seputarkalimantan.id

Di tengah langit Palangka Raya yang bersahaja, Aula Jayang Tingang menjadi saksi bisu peristiwa penting yang menandai kelanjutan estafet penegakan hukum di Kalimantan Tengah. Jumat (18/7/2025), Gubernur H. Agustiar Sabran memimpin langsung prosesi Kenal Pamit Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kalteng, dari Undang Mugopal kepada penggantinya, Agus Sahat Sampe Tua Lumban Gaol.

Acara ini bukan sekadar seremoni biasa. Ia menjadi panggung kebersamaan dan solidaritas antara lembaga eksekutif dan yudikatif di Kalteng. Dalam sambutannya yang penuh makna, Gubernur menyampaikan rasa hormat yang mendalam kepada Undang Mugopal yang telah mengabdi selama 1 tahun 9 bulan, dan kini mendapat amanah baru sebagai Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum.

“Terima kasih atas dedikasi dan kolaborasi yang terjalin kuat selama ini. Bapak Undang bukan hanya mitra, tapi juga saudara bagi kami di Pemprov. Silaturahmi ini tidak akan terputus oleh jarak dan jabatan,” ujar Gubernur dengan nada penuh penghargaan.

 

Solidaritas Pemprov dan Kejati: Pijakan Utama Bangun Kalteng

Kepada Kajati baru, Agus Sahat Sampe Tua Lumban Gaol, Gubernur menyampaikan harapan besar. Kalimantan Tengah, dengan wilayah yang lebih luas dari Pulau Jawa, menurutnya tak mungkin dibangun hanya oleh satu kekuatan. Dibutuhkan kerja sama yang erat, kokoh, dan saling percaya antar institusi, khususnya antara Kejaksaan dan Pemerintah Daerah.

“Saya optimis, dengan rekam jejak Pak Agus, Kejati akan semakin kokoh menjadi garda penjaga hukum yang bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan yang adil dan transparan. Kalteng butuh kolaborasi, bukan ego sektoral,” tegas Agustiar.

Soliditas lintas institusi inilah yang terus dijaga oleh Gubernur Agustiar. Tidak hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga menyangkut keberpihakan terhadap rakyat kecil, utamanya yang tinggal di pedalaman dan kawasan sulit akses.

 

Program Huma Betang Sejahtera: Butuh Pengawalan Hukum

Di hadapan para tamu undangan yang terdiri dari Forkopimda, Kepala OPD, serta tokoh-tokoh penting di Kalteng, Gubernur turut memaparkan rencana besar yang kini tengah dimatangkan: Program Huma Betang Sejahtera tahun 2026.

Program ini berisi delapan prioritas utama, mulai dari pendidikan, kesehatan, bantuan pangan, hingga kesejahteraan sosial yang menyasar masyarakat pedalaman. Gubernur menegaskan bahwa pelaksanaan program tersebut membutuhkan pengawalan hukum agar tetap berada di rel yang benar.

“Kami tidak ingin program ini jadi sekadar wacana atau jadi ladang korupsi. Kami ingin Kejati hadir mengawal, agar manfaatnya benar-benar sampai ke anak-anak di desa terpencil, ke ibu-ibu yang kesulitan akses layanan kesehatan, ke petani dan buruh yang butuh jaminan hidup,” seru Gubernur.

 

Pesan Jaksa Agung Muda: Hukum Harus Mengayomi

Dari sisi Kejaksaan Agung, pesan penting disampaikan oleh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum, Prof. Asep Nana Mulyana. Ia menekankan bahwa estafet Kajati bukan sekadar pergantian pejabat, tapi simbol komitmen bersama dalam membangun daerah.

“Penegakan hukum tidak boleh elitis. Ia harus berpihak, mengayomi, dan hadir di tengah masyarakat. Kami ingin Kejaksaan di Kalteng menjadi mitra strategis bagi Pemprov dalam mewujudkan visi besar Gubernur,” ungkapnya.

 

Kebersamaan yang Tak Dibangun Sehari

Hadir pula dalam acara ini Wakil Gubernur Edy Pratowo bersama istri, Nunu Andriani, Plt. Sekda Leonard S. Ampung, serta unsur Forkopimda dan kepala perangkat daerah. Semua menunjukkan bahwa kekompakan dan persaudaraan antar institusi bukanlah basa-basi birokrasi melainkan kekuatan sejati yang dibangun dari kepercayaan dan kerja nyata.

Di tengah berbagai tantangan pembangunan, dari infrastruktur hingga ketimpangan sosial, acara ini mengirimkan pesan kuat: bahwa Kalimantan Tengah siap melangkah maju bersama, saling menguatkan.

(A1)

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini