Subuh yang Membara di Kampung Puntun: Puluhan Warga Kehilangan Rumah, Pemko Janji Salurkan Bantuan Tunai dan Sembako

Minggu, 22 Juni 2025 02:33 WIB - Dilihat: 711

IMG_20250623_143237

PALANGKA RAYA – Seputarkalimantan.id

Subuh belum lama menyapa ketika langit Kampung Puntun, Palangka Raya, memerah diterangi kobaran api. Jeritan warga memecah keheningan dini hari Sabtu, 21 Juni 2025. Si jago merah melahap rumah demi rumah di permukiman padat di tepi Sungai Kahayan, menyisakan puing, kepulan asap, dan air mata.

Api mengamuk hebat di dua wilayah RT, yakni RT 02 dan RT 04, memaksa puluhan jiwa menyelamatkan diri hanya dengan pakaian yang melekat di badan. Dalam waktu singkat, sebanyak 18 rumah ludes terbakar, dan dua lainnya mengalami rusak ringan. Sedikitnya 18 Kepala Keluarga dengan total 52 jiwa menjadi korban dalam musibah memilukan itu.

“Benar, kebakaran terjadi menjelang subuh. Api membesar sangat cepat dan menghanguskan rumah-rumah warga,” ujar Gloriana Aden, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palangka Raya.

Tim pemadam, bersama relawan kebencanaan, berjibaku memadamkan api di tengah kepanikan warga. Upaya dramatis itu berhasil mencegah si jago merah menjalar ke wilayah yang lebih padat. Namun, kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah, dan kini, puluhan warga kehilangan tempat tinggal serta harta benda.

Pemko Palangka Raya Turun Tangan, Janji Bantu Tunai Rp12 Juta per Rumah

Sehari pascakebakaran, Minggu (22/6/2025), sejumlah pejabat Pemerintah Kota Palangka Raya meninjau langsung lokasi kejadian. Di tengah puing dan arang yang masih mengepulkan asap, mereka menyampaikan janji pemulihan.

Riduan, Kepala Dinas Sosial Kota Palangka Raya, mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan tunai sebesar Rp12 juta untuk tiap rumah yang terbakar habis, sesuai ketentuan Peraturan Wali Kota. Sementara dua rumah yang rusak ringan akan menerima Rp6 juta.

“Total ada 18 rumah rusak berat dan 2 rumah rusak ringan. Semuanya akan dibantu sesuai aturan. Kami juga memberikan bantuan sembako kepada seluruh korban,” kata Riduan.

Ia memastikan pemerintah akan terus hadir memenuhi kebutuhan dasar korban, terutama makan dan minum, selama masa pemulihan berlangsung. “Kami memahami beratnya kehilangan ini. Pemerintah kota akan berupaya meringankan beban mereka,” tambahnya.

Kunjungan ini diikuti oleh sejumlah pejabat lain seperti Kasatpol PP Berlianto, Plt Kepala BPBD Hendrikus Budi, dan Kepala BPPRD Emi Abriyani, yang bersama-sama menyusuri puing-puing bekas rumah warga, sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian.

Musibah ini menjadi pengingat bahwa di tengah kemajuan kota, masih ada warga yang hidup berdampingan dengan risiko tinggi. Pemerintah dan masyarakat kini dihadapkan pada pekerjaan besar: membangun kembali harapan dari abu yang tersisa.

(A1)

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

error: Content is protected !!