Kalteng Bergerak! Gubernur Agustiar Sabran Buktikan Kerja Nyata Bukan Basa-Basi

Senin, 2 Juni 2025 07:44 WIB - Dilihat: 259

IMG_20250602_225424

PALANGKA RAYA – Gemuruh semangat perubahan menggema dari Istana Isen Mulang, saat Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran bersama Wakil Gubernur H. Edy Pratowo secara resmi memaparkan capaian Program 100 Hari Kerja. Di hadapan publik, media, mahasiswa, hingga tokoh masyarakat, keduanya menabuh genderang awal kepemimpinan yang menjanjikan percepatan pembangunan hingga ke pelosok negeri, Senin (2/6/2025).

Dibuka dengan ajakan bergotong royong, Gubernur Agustiar dengan lantang menegaskan: “Ini bukan akhir, ini adalah awal. Kami akan bekerja 4 tahun 8 bulan ke depan untuk seluruh rakyat Kalimantan Tengah—tanpa kecuali!”

Meski sempat tertunda akibat libur akhir pekan dan kunjungan pejabat pusat, peluncuran capaian ini tak kehilangan daya pukau. Justru, momen ini dijadikan panggung pertanggungjawaban publik yang penuh makna: membuktikan bahwa janji bukan sekadar kata-kata.

 

Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Jadi Nafas Pembangunan

“Kami tidak ingin ada kecemburuan sosial. Anak-anak di pedalaman harus bisa sekolah, kuliah, dan berobat seperti mereka yang tinggal di kota,” seru Gubernur, menggugah empati hadirin. Dalam semangat itu, program pembangunan dirancang menyentuh akar kehidupan rakyat: mulai dari kuliah gratis bagi ribuan mahasiswa, layanan kesehatan gratis, hingga subsidi pangan dan bantuan usaha perikanan.

Pemerintah Provinsi Kalteng juga telah menggulirkan program makan bergizi gratis untuk siswa, membentuk Koperasi Merah Putih di setiap desa dan kelurahan, serta mencetak ribuan hektar sawah baru demi ketahanan pangan.

 

Dari Jalan Raya ke Jantung Desa

Infrastruktur menjadi prioritas nyata: Jalan Palangka Raya–Kuala Kurun kini memangkas waktu tempuh secara signifikan, membuka isolasi wilayah dan mempercepat mobilitas ekonomi rakyat. Sementara itu, akses listrik dan internet diperluas menjangkau daerah-daerah terpencil—mengubah keterbatasan menjadi peluang.

Tak hanya itu, skema anggaran disusun dengan struktur yang adil dan transparan: Rp250–500 juta per desa dan Rp150–175 miliar per kabupaten/kota, seluruhnya dalam bentuk program, bukan uang tunai.

 

Efisiensi dan Respons Bencana: Pemerintahan Tanpa Tunda

Di balik gegap gempita pembangunan, penataan birokrasi juga jadi sorotan. Target efisiensi anggaran bahkan melampaui ekspektasi dengan capaian 162,71%, menunjukkan pemerintahan yang sigap dan terukur. Dalam penanggulangan bencana, seluruh kebakaran hutan dan banjir berhasil tertangani, berkat teknologi deteksi dini dan pos-pos lapangan yang aktif.

 

Kalteng Menuju Indonesia Emas 2045

Dengan rata-rata capaian 116,17%, Gubernur Agustiar dan Wakil Gubernur Edy memancangkan tonggak sejarah: membuktikan bahwa kerja nyata bisa diwujudkan sejak hari pertama. Bagi keduanya, program 100 hari ini bukan sekadar rutinitas birokrasi, tapi fondasi menuju “Kalteng Berkah 2025–2030” dan cita-cita besar Indonesia Emas 2045.

“Saya bukan gubernur dari partai, suku, atau agama tertentu. Saya gubernur untuk seluruh rakyat Kalimantan Tengah,” tegas Agustiar, disambut riuh tepuk tangan.

Wakil Gubernur Edy Pratowo menambahkan: “Kritik adalah vitamin bagi kami. Kalteng dibangun dengan sinergi, bukan ego sektoral. Ini awal dari lompatan besar.”

 

Dari Sungai Kapuas hingga Muara Juloi: Proyek Raksasa Sudah Menanti

Sejumlah proyek prioritas seperti pendalaman alur Kapuas–Murung dan Bendungan Muara Juloi akan menjadi energi baru pembangunan daerah. Pemerintah Provinsi juga membuka skema kerja sama B-to-B (business-to-business), mendorong kolaborasi sektor swasta demi pembiayaan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

 

Kalteng Bangkit, Indonesia Bersinar

Mengakhiri acara, video capaian program ditayangkan dalam suasana haru dan harap. Hadir pula Ketua TP PKK Provinsi Kalteng Aisyah Thisia Agustiar Sabran, Istri Wakil Gubernur Nunu Andriani Edy Pratowo, Plt. Sekda Leonard S. Ampung, Ketua-Ketua Komisi DPRD, kepala OPD, hingga perwakilan mahasiswa.

Suasana penuh optimisme itu menegaskan satu pesan kuat: Kalimantan Tengah bukan lagi daerah pinggiran. Kalteng adalah masa depan Indonesia.

(A1)

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini