Kamis, 15 Mei 2025 12:18 WIB - Dilihat: 531
Palangka Raya – Seputarkalimantan.id
Meski baru memasuki hari ke-83 masa kepemimpinannya, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin bersama Wakil Wali Kota Achmad Zaini sudah membeberkan sederet capaian program 100 hari kerja mereka dalam acara ekspose publik di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Jalan Diponegoro, Kamis (15/5/2025).
Dalam sambutannya, Fairid menyampaikan bahwa kegiatan ini digelar agar masyarakat dapat melihat langsung progres kinerja pemerintahan yang dipimpinnya. Ia menegaskan pentingnya transparansi dalam membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah kota.
“Kalau tidak dijelaskan, nanti masyarakat akan bertanya-tanya, kami ini ngapain saja selama 100 hari,” ungkapnya.
Meski belum mencapai hari ke-100 secara resmi—baru akan jatuh pada 31 Mei 2025—Fairid mengklaim bahwa hampir semua dari 9 program prioritas kampanye mereka sudah terlaksana. Ia menegaskan bahwa seluruh program ini berfokus pada kemaslahatan masyarakat Palangka Raya.
Berikut 9 program prioritas Fairid–Zaini yang dipaparkan:
1. Melanjutkan pembangunan infrastruktur: Sudah berjalan dengan progres 63% melalui Dinas Perkimtan, yang menangani 82 ruas jalan, serta dukungan dari Dinas PUPR.
2. BPJS gratis: Program ini telah berjalan dan dimanfaatkan masyarakat.
3. Operasi pasar murah: Dilanjutkan untuk menjaga daya beli masyarakat.
4. Bantuan rumah subsidi bagi keluarga kurang mampu: Dalam tahap implementasi.
5. Peningkatan insentif RT, RW, Damang, dan Mantir Adat: Sudah direalisasikan, insentif RT naik dari Rp350 ribu menjadi Rp500 ribu, tinggal menunggu Perwali.
6. Subsidi BLT Rp1,5 juta per keluarga: Disalurkan kepada 667 kepala keluarga di luar DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).
7. Sembako gratis dua kali setahun: Sudah mulai disalurkan.
8. Beasiswa pendidikan semua jenjang: Ditingkatkan jumlah dan jangkauannya.
9. Bantuan modal untuk UMKM dan ekonomi kreatif: Bantuan sebesar Rp2,5 juta kepada 1.000 pelaku UMKM, sudah mulai disalurkan secara simbolis.
Fairid juga menyoroti program bedah rumah yang menurutnya harus lebih tepat sasaran. Ia mengusulkan nama program tersebut diganti menjadi “Rumah Layak Huni”, agar warga yang tinggal di barak atau rumah kontrakan juga bisa mendapatkan bantuan, mengingat banyak dari mereka masuk kategori ekstrem dan terdampak stunting.
Program Nasional dan Inovasi Daerah
Dalam kesempatan yang sama, Fairid juga melaporkan progres program nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG). Kota Palangka Raya menjadi pilot project dengan target 10 dapur MBG sebelum tahun ajaran baru. Saat ini, sudah disiapkan tambahan lokasi di dua sekolah di Jalan Iskandar dan Hiu Putih serta satu lokasi di Kecamatan Bukit Batu.
Untuk program Sekolah Rakyat dan Koperasi Merah Putih, dua koperasi telah terbentuk. Namun Fairid menilai jumlah ini belum cukup, dan menargetkan minimal satu koperasi di setiap kecamatan. Sedangkan lahan untuk Sekolah Rakyat sudah diajukan ke Kementerian Sosial agar Palangka Raya bisa masuk dalam daftar penerima program.
Terkait program rumah gratis, Fairid mengungkapkan bahwa Kota Palangka Raya telah disiapkan lahan seluas 1,5 hektare yang bisa dibangun sekitar 70 unit rumah. Ia berharap jumlah ini bisa ditingkatkan menjadi 300 unit dalam waktu dekat.
“Semua program ini kami dorong agar benar-benar memberi dampak nyata bagi warga. Prinsip kami jelas: kerja nyata, bukan hanya janji,” tutup Fairid.
(A1)