Senin, 14 Juli 2025 11:58 WIB - Dilihat: 331
PALANGKA RAYA – Seputarkalimantan.id
Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan terus memperkuat strategi pengendalian harga beras di tengah naik-turunnya harga pangan nasional. Salah satunya dengan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) dan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) secara bertahap.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangka Raya, Sugianto, mengatakan GPM menjadi langkah konkret menjaga ketersediaan beras murah berkualitas di pasaran.
“Hari ini kami launching dua ton beras SPHP, dan mulai besok 15 Juli hingga 19 Juli akan dilanjutkan di Acara Pesona Tambun Bungai. Tujuan utamanya adalah menekan harga pasar agar tidak melonjak,” jelasnya, Senin (14/7/2025).
Beras SPHP dijual dengan harga Rp12.000 per kilogram atau Rp60.000 per sak, jauh lebih murah dibanding harga pasar yang bisa menembus Rp14.000 per kilogram. Pemerintah juga menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) khusus Kalimantan sebesar Rp13.100/kg atau Rp65.500/sak untuk memastikan pengendalian harga tetap terjaga.
Sugianto menambahkan, pihaknya akan terus memantau gerai penyalur agar tidak menjual di atas HET dan akan melakukan evaluasi terhadap mitra-mitra penyalur SPHP yang sebelumnya tidak aktif.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Kalteng, Budi Sultika, menegaskan bahwa Bulog hanya bertugas menyiapkan stok beras, sedangkan penyaluran dan rekomendasi lokasi penjualan ada di tangan dinas terkait.
“Bulog pastikan pasokan aman, harga terpantau, dan gerakan pangan murah ini sesuai permintaan Dinas Pertanian. Kami tetap pantau agar distribusi SPHP tepat sasaran,” ujarnya.
Langkah ini juga dinilai sebagai bentuk antisipasi terhadap gejolak harga pangan yang dapat memicu inflasi daerah. Kolaborasi antara Bulog dan pemerintah daerah ini diharapkan menjadi model sinergi pengendalian harga di Kalimantan Tengah.
Dengan keterlibatan semua pihak, Pemerintah Kota Palangka Raya optimistis masyarakat akan tetap mendapat akses terhadap beras murah, berkualitas, dan mudah dijangkau sekaligus menjaga stabilitas pasar dari sisi suplai dan permintaan.
(A1)