Senin, 23 Juni 2025 12:54 WIB - Dilihat: 782
PALANGKA RAYA – Seputarkalimantan.id
“Terbaik itu bukan nomor dua atau tiga. Terbaik itu nomor satu,” tegas Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, dengan suara lantang, di hadapan jajaran pejabat dan auditor negara, usai menerima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari BPK RI Perwakilan Kalimantan Tengah.
Senin pagi (23/6/2025) itu, aula lantai dua Gedung BPK RI Kalteng di Jalan Yos Sudarso menjadi saksi kesembilan kalinya Kota Palangka Raya meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2024.
Sembilan kali berturut-turut. Bukan capaian biasa.
Turut hadir dalam acara ini Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Subandi, serta jajaran Pemerintah Kota Palangka Raya yang menjadi bagian penting di balik kerja-kerja teknis dan administratif penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah.
Wali Kota Fairid tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. Bukan hanya karena predikat tertinggi dari lembaga audit negara itu kembali diraih, tetapi karena hal tersebut menunjukkan bahwa roda pemerintahan yang ia pimpin berjalan di jalur yang benar, akuntabel, dan transparan.
“Alhamdulillah. Ini bukan kemenangan saya pribadi. Ini kemenangan seluruh jajaran Pemerintah Kota Palangka Raya. Terutama mereka yang bekerja di balik layar, yang siang malam merapikan laporan, menindaklanjuti rekomendasi, dan memastikan setiap rupiah rakyat bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Fairid, ditemui usai acara.
Tak Ingin Sekadar Bertahan
Fairid sadar, mempertahankan lebih sulit daripada meraih. Oleh karena itu, sejak awal periode keduanya sebagai wali kota, ia ingin memastikan bahwa kualitas pemerintahan tidak hanya stabil, tapi juga terus meningkat.
“Saya sempat absen dari jabatan karena ada masa Pj. Dan memang ada sedikit penurunan dalam tindak lanjut rekomendasi BPK, dari biasanya 92% menjadi 88,47%. Tapi percayalah, kami sudah susun action plan dan 60 hari ke depan kami pastikan semua rekomendasi bisa ditindaklanjuti,” tegasnya.
Di depan publik, Fairid juga mengungkap keprihatinannya saat melihat struktur APBD yang dinilai kurang sinkron antara belanja dan pendapatan. Namun ia tidak lari dari tanggung jawab. Justru itu menjadi bahan introspeksi.
“Kita harus terus memperbaiki. Tidak ada kata puas. Karena bahkan kalau sudah terbaik pun belum tentu itu yang paling bagus,” katanya penuh keyakinan.
Komitmen yang Tak Pernah Luntur
Dari delapan temuan BPK senilai Rp2,39 miliar, sebanyak Rp2,07 miliar telah dipulihkan ke kas daerah. Menurut Kepala BPK RI Perwakilan Kalteng, ini menunjukkan keseriusan luar biasa dari Pemerintah Kota Palangka Raya dalam menjaga integritas pengelolaan keuangan.
Fairid menyambut apresiasi itu dengan rendah hati, namun penuh tekad. Ia ingin memastikan, di bawah kepemimpinannya, Palangka Raya tak hanya kuat di atas kertas, tapi juga kuat dalam implementasi tata kelola pemerintahan yang bersih dan profesional.
“Apalagi Ketua DPRD sekarang itu adalah sekretaris saya di partai. Masa iya, kalau kami berdua memimpin eksekutif dan legislatif, kualitas malah menurun? Kami akan malu besar kalau itu sampai terjadi,” ujarnya, setengah berkelakar, namun serius.
Menuju Palangka Raya yang Lebih Baik
Di penghujung acara, Fairid kembali menegaskan: capaian WTP ke-9 ini bukanlah tujuan akhir. Ini adalah batu loncatan untuk menjadikan Kota Palangka Raya sebagai kota yang makin berdaya saing, makin transparan, dan makin dipercaya oleh rakyat.
“Kami akan terus berbenah. Kami tidak akan pernah berhenti belajar. Karena pemerintahan yang baik, bukan hanya soal laporan keuangan, tapi juga tentang amanah dan tanggung jawab kepada masyarakat,” tutupnya.
(A1)