ECO-HASUPA: Aksi Mahasiswa FK UPR Guncang Kesadaran Warga Pahandut Seberang Soal Sampah dan Kesehatan

Rabu, 6 Agustus 2025 02:39 WIB - Dilihat: 23

WhatsApp-Image-2025-08-05-at-9.49.17-PM-1050x525

PALANGKA RAYA – Seputarkalimantan.id

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya (FK UPR) membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil dan niat tulus. Melalui program ECO-HASUPA (Ramah Atasi Sampah Sungai Terpadu), mereka menggerakkan warga Kelurahan Pahandut Seberang untuk bersama-sama melawan dua persoalan krusial: sampah sungai dan kesehatan masyarakat.

Program ini digelar pada Selasa, 5 Agustus 2025, sebagai bagian dari Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) yang didukung penuh oleh Kemendikbudristek. Di bawah komando Rizqy Fajar Syaikhul Akmal, ECO-HASUPA bukan sekadar kegiatan sosial biasa. Ini adalah gerakan perubahan berbasis komunitas edukatif, preventif, sekaligus produktif.

“Hasupa dalam bahasa Dayak berarti silaturahmi. Itulah semangat yang kami bawa: gotong royong lintas generasi, antara mahasiswa, masyarakat, dan pemangku kepentingan,” ujar Rizqy penuh semangat.

 

Dari Pemeriksaan Kesehatan Gratis hingga Pelatihan Daur Ulang Sampah

 

Program ini terdiri dari tiga kegiatan utama yang saling terintegrasi:

 

Hasupa Medisina: Pemeriksaan kesehatan gratis yang melibatkan dokter umum, dokter kandungan (USG), dokter anak, dokter gizi, hingga dokter saraf. Tak hanya itu, warga juga mendapatkan penyuluhan soal pencegahan penyakit menular dan stunting dua isu yang kerap mengintai masyarakat pinggiran sungai.

 

Handep Hapakat: Jalan sehat sambil memungut sampah di sepanjang bantaran sungai. Sebuah kegiatan sederhana yang menyentil kesadaran warga akan pentingnya menjaga lingkungan tempat tinggal agar tetap bersih dan sehat.

 

TAPESTRA: Inilah inovasi paling menarik. Warga diajarkan mengubah sampah plastik menjadi produk bernilai ekonomi seperti conblock, paving block, roster, dan asbak. Tak hanya mengurangi limbah, kegiatan ini membuka harapan baru bagi peningkatan pendapatan keluarga.

 

“Kami ingin masyarakat tak hanya sadar pentingnya hidup bersih, tapi juga bisa mengolah sampah menjadi peluang ekonomi,” tegas Rizqy.

 

Model Kolaboratif yang Bisa Direplikasi

Program ECO-HASUPA bukan sekadar proyek sementara. Mahasiswa FK UPR berharap semangat ini bisa dijaga dan ditumbuhkan oleh kelembagaan lokal. Bahkan, mereka berharap program ini bisa menjadi model intervensi berbasis komunitas yang bisa direplikasi di daerah lain yang menghadapi masalah serupa.

Semangat ECO-HASUPA adalah bukti bahwa mahasiswa bukan hanya pemikir, tapi juga pelaku perubahan nyata di tengah masyarakat. Di tengah krisis lingkungan dan kesehatan, hadirnya program ini seolah menyiramkan harapan baru dari bibir Sungai Kahayan.

“Kami percaya, perubahan itu dimulai dari tangan kita sendiri. Dan ECO-HASUPA adalah langkah awal yang kami persembahkan untuk Kalimantan Tengah yang lebih sehat dan lestari,” pungkas Rizqy.

 

(A1)

 

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini