Kamis, 26 Juni 2025 06:54 WIB - Dilihat: 17
Palangka Raya — Seputarkalimantan.id
Di tengah langit yang mendung menggantung di atas Danau Bangamat, Kelurahan Sei Gohong, Kecamatan Bukit Batu, Rabu (25/6/2025), suara gemericik air menjadi saksi dimulainya upaya membangkitkan kembali kehidupan yang sempat tergerus waktu. Sebanyak 94.086 ekor benih ikan ditebar ke dalam perairan bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi langkah nyata untuk menghidupkan kembali ekosistem yang kian meredup.
Momentum ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-60 Pemerintah Kota Palangka Raya dan Hari Jadi ke-68 Kota Palangka Raya. Namun bagi Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, maknanya jauh lebih dalam: ini adalah wujud komitmen menjaga warisan perairan bagi generasi mendatang.
Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, Indriarti Ritadewi, berdiri di tepi danau dengan semangat yang membuncah. Ia menyampaikan bahwa kegiatan restocking ikan merupakan langkah strategis dan penuh harapan untuk mengembalikan keseimbangan alam bawah air.
“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan populasi ikan, menjaga keanekaragaman hayati, serta mendukung keseimbangan ekosistem perairan. Ini tentang masa depan, tentang kehidupan yang lestari,” ucapnya penuh keyakinan.
Kegiatan ini bukan kerja sendiri. Dinas Perikanan Kota Palangka Raya menggandeng Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, sebagai mitra dalam mengalirkan harapan ke dalam danau.
Dari total benih ikan yang ditebar, 80.000 ekor berasal dari BPBAT Mandiangin terdiri atas ikan betok (50.000) dan ikan kelabau (30.000). Sementara itu, 14.086 ekor lainnya berasal dari dana APBD Kota Palangka Raya: ikan betok 6.086 ekor dan ikan gabus 8.000 ekor. Semuanya merupakan jenis ikan asli Kalimantan, bagian dari identitas ekologi yang ingin dilestarikan.
“Restocking bukan sekadar menebar ikan. Ini adalah proses memulihkan fungsi ekologis perairan dan mengembalikan harapan nelayan untuk bisa hidup lebih baik dari hasil tangkapan,” kata Indriarti.
Di tengah krisis iklim dan degradasi lingkungan yang mengancam dari segala arah, langkah ini menjadi oase optimisme. Bukan hanya untuk perairan, tapi juga untuk masyarakat yang menggantungkan hidup pada hasil alam. Restocking dinilai mampu meningkatkan ketersediaan ikan konsumsi, menambah pendapatan nelayan, dan memperbaiki gizi masyarakat sekitar.
Indriarti pun menegaskan bahwa Pemerintah Kota Palangka Raya tidak akan berhenti sampai di sini. Kegiatan serupa akan terus didorong sebagai bagian dari visi membangun pengelolaan perairan yang produktif dan berkelanjutan.
“Air adalah sumber kehidupan. Dan selama kita bisa menjaganya, kita menjaga masa depan bersama,” pungkasnya.
(A1/Mc)