Kalteng Punya Melon Premium Meldo UPNVY2, Dari Smart Greenhouse untuk Menembus Pasar Modern

Selasa, 23 September 2025 11:40 WIB - Dilihat: 38

IMG-20250923-WA0011

Palangka Raya – Seputarkalimantan.id

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) berkolaborasi dengan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta menghadirkan varietas melon premium Meldo UPNVY2. Varietas ini digadang mampu menjadi ikon baru hortikultura Kalteng dengan kualitas unggul dan prospek pasar yang menjanjikan.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas TPHP Kalteng, H. Mukti Aji, S.Hut., M.Si, menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari program Peningkatan Produksi dan Kualitas Komoditas Hortikultura dengan Teknologi Smart Farming. Kolaborasi tersebut mencakup tiga komoditas, yakni cabai rawit, bawang merah, dan buah melon.

“UPN Veteran Yogyakarta punya program studi Agroteknologi, Agribisnis, dan Ilmu Tanah yang sejalan dengan tema kerja sama. Mereka juga berpengalaman membudidayakan melon dalam greenhouse hingga tembus pasar modern di Yogyakarta,” ujar Mukti Aji, Selasa (23/9/2025)

 

Keunggulan Meldo UPNVY2

Varietas Meldo UPNVY2 disebut memiliki sejumlah keunggulan. Dari sisi budidaya, masa panen relatif lebih singkat, yakni 55–60 hari, sementara varietas lain rata-rata membutuhkan 65–75 hari. Selain itu, kulit buah lebih tipis sehingga dagingnya lebih banyak bisa dimanfaatkan.

“Varietas ini juga lebih tahan terhadap serangan virus, dan dengan kulit yang tipis justru membuka potensi pasar baru, karena kebanyakan melon lain kulitnya tebal,” jelasnya.

 

Soal Pendanaan Masih Samar

Meski demikian, aspek pendanaan pembangunan Smart Greenhouse yang menjadi pusat penelitian sekaligus rumah belajar bersama petani masih menyisakan tanda tanya. Mukti Aji hanya menyebut bahwa pendanaan bersumber dari APBD murni Dinas TPHP Tahun Anggaran 2024, tanpa merinci jumlah anggaran yang digelontorkan.

Transparansi ini penting mengingat proyek serupa biasanya membutuhkan biaya besar, baik untuk infrastruktur, riset, hingga pelatihan petani. Sayangnya, berapa angka riil yang dikucurkan untuk proyek strategis ini belum dijelaskan lebih jauh.

 

Keterlibatan Petani dan Manfaat Ekonomi

Mukti Aji menambahkan, Smart Greenhouse yang berlokasi di Km 38 Palangka Raya difungsikan sebagai rumah belajar bersama akademisi dan petani. Sebanyak 40 petani hortikultura dan petani milenial sudah mengikuti pelatihan budidaya melon di fasilitas tersebut.

Selain sebagai pusat pelatihan, hasil panen juga disebut memberikan kontribusi ke kas daerah. “Dari setiap penjualan buah melon yang dipanen, ada setoran ke kas daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ucapnya.

Meski demikian, belum dijelaskan lebih lanjut bagaimana mekanisme distribusi benih Meldo UPNVY2 ke petani lokal agar mereka dapat mengakses dan membudidayakan varietas ini di luar skema greenhouse.

 

Target Jangka Panjang

Menurut Mukti Aji, target jangka pendek dari pengembangan ini adalah menentukan varietas melon paling cocok dari tujuh varietas yang sedang ditanam. Sementara target jangka panjangnya adalah menjadikan Smart Greenhouse sebagai contoh dan rujukan bagi petani melon di Kalteng agar mampu menembus pasar modern.

Namun, target tersebut masih bersifat normatif. Belum ada rincian konkret mengenai luasan lahan, volume produksi, maupun proyeksi nilai ekonomi yang ingin dicapai dari pengembangan melon premium ini.

 

Catatan

Hadirnya Meldo UPNVY2 menjadi langkah positif bagi Kalteng dalam mengembangkan hortikultura modern. Varietas ini memang menawarkan banyak keunggulan, baik dari sisi teknis budidaya maupun potensi pasar. Tetapi, transparansi anggaran, distribusi benih, serta target produksi yang lebih terukur perlu dijelaskan lebih lanjut agar inovasi ini tidak hanya berhenti sebagai proyek percontohan, melainkan benar-benar memberi manfaat ekonomi bagi petani lokal.

 

(A1)

 

 

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

error: Content is protected !!