Sabtu, 23 Agustus 2025 12:57 WIB - Dilihat: 69
Palangka Raya — Seputarakalimantan.id
Aula SMK Negeri 2 Palangka Raya pada Selasa (19/8/2025) mendadak riuh dengan tepuk tangan dan sorakan gembira. Puluhan siswa jurusan akuntansi baru saja berhasil menjalankan program sederhana yang secara otomatis mampu menyusun laporan keuangan. Semua itu mereka lakukan bukan lewat aplikasi akuntansi siap pakai, melainkan dengan bahasa pemrograman Python.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang digelar tim dosen Program Studi S1 Matematika, Fakultas MIPA Universitas Palangka Raya. Mengusung tema “Pelatihan Penggunaan Bahasa Pemrograman Python untuk Pembuatan Laporan Keuangan”, pelatihan tersebut disambut antusias oleh siswa maupun guru pendamping.
Tak sekadar mengenalkan dasar-dasar Python, tim dosen langsung mengajak siswa mengolah data transaksi, mengatur formula, hingga menghasilkan laporan otomatis. “Sangat menarik, karena Python itu fleksibel dan bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan. Ini membuka peluang siswa lebih kreatif dalam mengolah data,” ujar salah satu guru pendamping yang kagum melihat antusias siswanya.
Hasilnya pun terlihat nyata. Pada pre-test, rata-rata nilai siswa hanya berkisar 50–60 persen karena masih bingung menghubungkan pemrograman dengan akuntansi. Namun setelah pelatihan, skor post-test melesat tajam hingga rata-rata di atas 90 persen.
Sepanjang sesi, suasana penuh semangat. Siswa saling berdiskusi, mencoba baris demi baris kode, bahkan bersorak ketika laporan otomatis berhasil dihasilkan. “Awalnya sulit, tapi ternyata seru! Rasanya bangga bisa membuat laporan keuangan dengan program sendiri,” ungkap seorang peserta dengan senyum puas.
Untuk mendukung keberlanjutan, Program Studi Matematika FMIPA UPR juga menyediakan modul pembelajaran Python khusus akuntansi dalam dua bentuk: e-modul dan modul cetak. Modul ini diharapkan menjadi pegangan siswa maupun guru agar Python tidak hanya berhenti di ruang pelatihan, melainkan bisa terintegrasi ke pembelajaran sehari-hari.
Salah satu dosen pelaksana menekankan, keterampilan ini akan sangat relevan bagi lulusan SMK di era digital.
“Penguasaan Python bukan hanya soal pemrograman, tapi juga kesiapan menghadapi dunia kerja yang semakin menuntut kemampuan teknologi. Kami berharap bekal ini bisa terus dikembangkan siswa secara mandiri,” ujarnya.
Pelatihan ini membuktikan bahwa akuntansi dan pemrograman dapat berjalan seiring. Siswa SMKN 2 Palangka Raya kini punya bekal baru: kreativitas digital untuk menghadapi masa depan.
(A1)
Sumber : Hms UPR