Tangis Harapan di Balik Jeruji: 3 Anak Binaan LPKA Palangka Raya Hirup Udara Bebas di Hari Anak Nasional

Rabu, 23 Juli 2025 12:05 WIB - Dilihat: 190

IMG_20250723_141200

PALANGKA RAYA – Seputarkalimantan.id

Di balik dinding sunyi Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palangka Raya, Rabu (23/7/2025), udara terasa berbeda. Sorak kecil penuh haru terdengar dari lorong-lorong yang biasanya hanya dipenuhi langkah-langkah berat anak-anak yang kehilangan kebebasan. Hari itu, tiga anak binaan resmi dinyatakan bebas. Bukan karena habis masa tahanan, tetapi sebagai bentuk penghargaan terhadap Hari Anak Nasional.

Mereka adalah bagian dari 16 anak binaan yang mendapatkan pengurangan masa pidana (remisi). Dengan tema “Anak Hebat Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045”, negara memberi secercah cahaya kepada mereka yang sedang menebus masa lalu.

“Anak adalah harapan bangsa. Mereka berhak atas perlindungan, bahkan ketika tengah berhadapan dengan hukum,” tegas Kepala LPKA Palangka Raya, Suwarto, dalam sambutan yang disampaikan di hadapan Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, dan para mitra pembina LPKA.

 

Menurut Suwarto, remisi diberikan berdasarkan:

 

1. UU No. 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan

 

2. PP No. 32 Tahun 1999 tentang Hak Warga Binaan

 

3. Keppres No. 174 Tahun 1999 tentang Remisi

 

Rinciannya:

13 anak binaan memperoleh pengurangan pidana 1 bulan.

 

3 anak dinyatakan langsung bebas. Dua di antaranya memperoleh remisi 1 bulan, satu lainnya 2 bulan.

 

Bukan Sekadar Remisi, Tapi Peluang Memulai Hidup Baru

Remisi ini bukan hadiah instan, tapi hasil dari pembinaan serius yang dijalankan di balik tembok LPKA. Di sana, pendidikan formal, keterampilan, hingga spiritual terus diberikan agar anak-anak tak kembali ke jalan yang sama.

“Kami tidak bekerja sendiri,” ujar Suwarto penuh rasa syukur. Ia menyampaikan terima kasih kepada para mitra yang telah menjadi tulang punggung pembinaan anak-anak tersebut:

 

PKBM Darussaadah: pendidikan non-formal paket A, B, C dan keterampilan.

 

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya & Puskesmas Bukit Hindu: layanan medis, posyandu remaja.

 

Saka Widya Budaya Bakti: pendidikan kepramukaan hingga diakui internasional.

 

Kemenag Kota Palangka Raya & Gereja Jemaat Kristen Injil Indonesia: pembinaan keagamaan.

 

Dompet Dhuafa Kalteng: pelatihan marawis dan tajwid.

 

“Kami percaya, setiap anak bisa berubah. Mereka hanya perlu peluang dan pendampingan,” ucapnya, menekankan pentingnya sinergi semua pihak.

 

Seruan Harapan untuk Jalan yang Masih Berlubang

Di akhir sambutannya, Suwarto tak lupa menyampaikan satu permintaan sederhana namun penting di hadapan Wakil Wali Kota.

“Kami mohon, kiranya Pemerintah Kota Palangka Raya dapat membantu pengaspalan jalan menuju kantor LPKA ini. Anak-anak yang menjalani pembinaan pun berhak atas fasilitas yang layak,” ungkapnya dengan nada harap.

Hari itu, bukan hanya surat remisi yang dibagikan. Tapi juga semangat baru, harapan baru, dan sebuah pesan bahwa bahkan di balik jeruji, masa depan masih bisa dirangkai ulang.

(A1)

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

error: Content is protected !!