Selasa, 8 Juli 2025 07:09 WIB - Dilihat: 152
Muara Teweh – Seputarkalimantan.id
Angin Muara Teweh terasa berbeda pagi itu. Di balik barisan prajurit yang berdiri tegap di halaman Kodim 1013/Muara Teweh, dua sosok pemimpin hadir membawa pesan kuat: kedamaian dan persatuan harus dijaga, apapun taruhannya.
Selasa (8/7/2025), menjadi hari penting bagi Barito Utara. Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran mendampingi Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Jamallulael dalam kunjungan kerja yang bukan sekadar seremonial. Di tengah ketegangan menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU), mereka datang membawa harapan dan tekad: menyatukan barisan demi keamanan tanah Barito.
Di markas yang menjadi jantung pertahanan wilayah ini, pengarahan digelar dengan penuh kesungguhan. Di hadapan para prajurit, Gubernur Agustiar menyampaikan seruan kebangsaan yang menyentuh:
“Semoga pelaksanaan PSU di Barito Utara dapat berjalan dengan baik dan lancar, tanpa kendala. Semua itu hanya bisa terwujud dengan kolaborasi yang kuat antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan seluruh elemen bangsa,” tegasnya penuh keyakinan.
Tak kalah menggugah, Pangdam Mayjen Jamallulael menyuarakan semangat persatuan yang tak tergoyahkan.
“Saya bangga hadir di Muara Teweh bersama Gubernur dan Kapolda. Ini bukti bahwa di tingkat pimpinan kita solid. Kebersamaan ini harus menjadi teladan di seluruh lini. Karena melalui sinergi seperti inilah, kita bisa melewati hal-hal yang paling sulit sekalipun.”
Kedatangan Pangdam bukan sekadar formalitas. Ia menegaskan bahwa kunjungannya adalah bentuk komitmen penuh untuk mengawal keamanan Barito Utara. Bahkan, ia menyinggung langsung kehadiran prajurit yang akan diberangkatkan ke Papua, sekaligus mengingatkan KPU dan Bawaslu agar tak lengah.
“Saya datang karena ini soal PSU. Kita ingin pastikan semuanya berjalan aman. Semua unsur, termasuk penyelenggara pemilu, harus tegas dan efektif. Jangan ada celah,” ucapnya lantang.
Kunjungan ini menjadi momen yang tak biasa. Di tengah tantangan politik lokal, yang rawan gesekan, terlihat jelas bahwa negara hadir. Bahwa pemerintah dan aparat keamanan tak akan membiarkan Barito Utara sendirian dalam menghadapi gelombang PSU.
Turut hadir dalam peristiwa bersejarah ini, Pj. Bupati Barito Utara Indra Gunawan, Dandim 1013/Muara Teweh Letkol Inf Agussalim Tuo, unsur Forkopimda Provinsi dan Kabupaten, serta para kepala perangkat daerah. Mereka bersatu dalam satu barisan, barisan penjaga kedamaian demokrasi.
(A1)
Sumber : Mmc