Kamis, 3 Juli 2025 08:51 WIB - Dilihat: 53
Pulang Pisau – Seputarkalimantan.id
Di bawah mentari pagi yang menyinari hamparan hijau Stadion HM Sanusi, Rabu (2/7/2025), Kabupaten Pulang Pisau merayakan hari jadinya yang ke-23 bukan sekadar dengan upacara. Tapi dengan restu dan pesan kuat dari orang nomor satu di Kalimantan Tengah: H. Agustiar Sabran.
Di tengah semangat warga dan derap langkah pasukan upacara, Gubernur tampil memimpin jalannya peringatan. Bukan hanya hadir secara fisik, tetapi membawa semangat baru sebuah komitmen untuk membangun dari pinggiran, dari rawa-rawa Pulang Pisau menuju panggung utama Indonesia Emas 2045.
“Kami ingin mengangkat harkat dan martabat masyarakat Dayak khususnya, dan Kalimantan Tengah umumnya,” tegasnya, “dengan mangatang utus dan semangat kearifan lokal dalam bingkai NKRI.”
Agustiar bukan sekadar datang memberi sambutan seremonial. Ia datang membawa tekad yang lebih besar: mempersatukan Kalteng dalam visi Berkah, Maju, dan Bermartabat. Pulang Pisau, yang dahulu hanya dikenal sebagai wilayah agraris dan tanah basah, kini dijadikan lokus strategis program nasional seperti Food Estate dan Makan Bergizi Gratis.
Ia juga mengumumkan bahwa Program Prioritas Huma Betang Sejahtera akan diluncurkan penuh pada 2026. Program ini bukan sekadar jargon, melainkan ikhtiar sistematis untuk menghadirkan pembangunan yang menyentuh hingga pelosok, termasuk pendidikan, kesehatan, dan perbaikan rumah tidak layak huni.
“Kami ingin semua masyarakat, termasuk yang di pedalaman dan yang tidak mampu, merasakan negara hadir untuk mereka,” ujarnya.
Di tengah sambutannya, Agustiar menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Pulang Pisau terpilih periode 2025–2030. Ia menitipkan pesan agar jabatan itu dijalani dengan tulus bukan sekadar memimpin, tapi melayani.
“Selamat bekerja keras, dilandasi niat tulus untuk melayani masyarakat,” ucapnya lugas.
Upacara ditutup dengan aksi nyata: penanaman pohon sebagai simbol kehidupan, dan penyerahan bantuan perbaikan rumah senilai Rp 30 juta bagi warga. Simbol bahwa pembangunan bukan hanya di atas kertas, tapi hadir menyentuh akar rumput.
Dalam usia mudanya yang ke-23, Pulang Pisau diberi angin segar dari pucuk pimpinan provinsi. Kini, harapan itu hidup.
Pulang Pisau mulai menatap ke langit, menuju masa depan yang lebih adil, hijau, dan bermartabat.
(A1/Mmc)