Air Suci dari Jantung Hutan Dayak: Polda Kalteng Saksikan Kesakralan Telaga Bawin Kameluh

Kamis, 19 Juni 2025 04:14 WIB - Dilihat: 77

IMG_20250619_160801_1

Palangka Raya – Seputarkalimantan.id

Senja belum sepenuhnya tenggelam di ufuk Barat ketika sekelompok polisi berseragam khidmat melangkah pelan menyusuri tepian Telaga Bawin Kameluh, Kamis (19/6/2025). Di tengah sunyi hutan Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya, sepasang tangan perlahan menyentuh permukaan air, mengambil setetes kesucian dari alam yang diyakini sakral oleh leluhur Dayak.

Tradisi pengambilan air suci ini bukan prosesi biasa. Ia adalah denyut nadi penghormatan sebuah simbol yang menandai pembukaan rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79 oleh Polda Kalimantan Tengah. Air yang diambil bukan sekadar cairan dari telaga, melainkan lambang kemurnian niat, penghormatan terhadap nilai budaya, dan keteguhan pengabdian kepada tanah air.

Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan, melalui Kabidhumas Kombes Pol Erlan Munaji, menuturkan bahwa air sakral tersebut akan digunakan untuk memandikan Pataka “Manunggal Karya Jaya”, simbol kebanggaan dan kehormatan tertinggi di tubuh Polda Kalteng.

“Pemilihan Telaga Bawin Kameluh bukan tanpa alasan. Ini adalah tempat yang menyimpan jejak spiritual dan historis masyarakat Dayak. Sebuah lokasi yang dipercaya menyimpan kekuatan nilai luhur,” ujar Erlan dengan penuh haru.

Air yang telah diambil lalu ditampung ke dalam sebuah kendi pusaka, dijaga satu regu personel bersenjata, yang turut mengibarkan bendera Merah Putih menandai ikrar suci kesetiaan pada bangsa dan negara.

Tak ada suara sirine. Tak ada dentuman senjata. Hanya lantunan doa dan bisikan angin hutan yang menyertai langkah mereka.

“Tradisi ini bukan sekadar seremonial. Ini adalah momen untuk kembali ke akar kepada kearifan lokal, dan kepada semangat Bhayangkara yang tak hanya menjaga keamanan, tetapi juga menjaga nilai-nilai kebudayaan bangsa,” tambah Erlan.

Di tengah gempuran modernitas dan tantangan zaman, prosesi ini menjadi napas spiritual bagi Polri. Sebuah pengingat bahwa sebelum segala pangkat dan jabatan, ada janji suci pada rakyat dan negeri ini janji yang dibasuh dengan air dari telaga yang dijaga alam dan leluhur.

Hari Bhayangkara ke-79 bukan sekadar perayaan. Ia adalah perenungan dan Telaga Bawin Kameluh menjadi cermin yang memantulkan makna terdalam pengabdian seorang Bhayangkara.

(A1)

 

Sumber : Hms Polda Kltg

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

error: Content is protected !!