Rabu, 18 Juni 2025 05:23 WIB - Dilihat: 44
Palangka Raya – Seputarkalimantan.id
Di tengah derasnya arus digital dan derasnya serangan ancaman sosial terhadap generasi muda, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memilih untuk tidak tinggal diam. Melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Pemprov Kalteng menggelar Dialog Huma Betang bagi Generasi Muda, Rabu (18/6/2025), sebagai bentuk nyata membentengi anak muda dari bahaya zaman.
Bukan sekadar seremoni, dialog yang berlangsung di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalteng, ini mengusung tema strategis: “Muda, Berkarya, dan Berinovasi, Menuju Kalimantan Tengah Berkah, Kalimantan Tengah Maju untuk Menyambut Indonesia Emas 2045.” Tema ini menjadi ajakan terbuka bagi generasi muda untuk terlibat aktif dalam pembangunan daerah bukan sekadar menjadi penonton.
Ancaman Nyata, Tanggapan Serius
Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung, dalam sambutannya menegaskan bahwa tantangan terbesar anak muda saat ini bukan hanya soal karier atau pendidikan, tapi soal identitas dan nilai. “Radikalisme, narkotika, judi online, pinjaman ilegal, hingga pornografi adalah jebakan zaman. Tanpa benteng nilai dan budaya, generasi muda bisa hancur sebelum mulai berkontribusi,” tegas Leonard.
Dialog ini mengintegrasikan aspek budaya lokal, melalui filosofi Huma Betang, sebagai nilai dasar kebersamaan, toleransi, dan integritas yang menjadi ciri masyarakat Kalimantan Tengah. Nilai ini, menurut Leonard, harus menjadi landasan moral dalam menyikapi tantangan kekinian.
Bicara Fakta, Bukan Retorika
Yang membuat dialog ini berbeda, adalah hadirnya para narasumber dari garis depan pemberantasan kejahatan sosial. Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra dari Ditreskrimum Polda Kalteng secara gamblang memaparkan bagaimana judi online dan pinjol ilegal menyasar pelajar bahkan ada kasus anak SMP yang terjerat utang digital.
Ganjar Satrio dari Densus 88 Satgaswil Kalteng mengingatkan bahwa paparan radikalisme kini tak perlu ruang fisik cukup satu link atau grup WA bisa mengubah pola pikir remaja dalam hitungan minggu. Sementara BNN Kalteng, melalui Abd. Kadir, mengingatkan bahwa penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja meningkat tajam, bahkan dengan modus yang kian tak terduga dari vape hingga makanan ringan.
Dialog Bukan Basa-Basi
Kepala Badan Kesbangpol Kalteng, M. Katma F. Dirun, menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan wujud implementasi Perda Nomor 3 Tahun 2023 dan tindak lanjut Surat Edaran Gubernur tentang bahaya judi online dan ekstremisme.
“Ini bukan lagi soal sosialisasi, tapi langkah strategis untuk menyelamatkan masa depan Kalteng. Kita ingin generasi muda yang kuat secara karakter, cinta tanah air, dan menjunjung tinggi nilai Belom Bahadat. Itu tidak datang dari seminar, tapi dari kesadaran yang dibangun lewat dialog seperti ini,” ujar Katma.
Kegiatan ini sepenuhnya dibiayai APBD melalui DPPA Kesbangpol 2025 sebuah investasi moral dan sosial yang tidak bisa ditunda.
Generasi Penentu Masa Depan
Kehadiran para siswa SMA/SMK dan guru pendamping dalam acara ini memberi harapan bahwa pembicaraan soal bahaya narkoba dan radikalisme tak lagi tabu di ruang pendidikan. Justru di situlah pangkal perubahan dimulai—dari ruang kelas, dari anak-anak muda yang mulai berpikir kritis dan membentengi diri sejak dini.
Dengan semangat Huma Betang sebagai fondasi, Kalimantan Tengah tidak hanya membicarakan masa depan, tetapi sedang membangunnya hari ini dimulai dari kesadaran generasi mudanya.
(A1)
Sumber : MMC Kltg